Bimata

Negosiasi Mandek! Indonesia Minta Turunkan Bunga Utang Kereta Cepat

BIMATA.ID, JAKARTA – China Development Bank (CDB) hingga saat ini masih menetapkan tingkat suku bunga di kisaran 3 – 3,5 persen atas rencana pinjaman pemerintah Indonesia sebesar USD 550 Juta atau setara Rp 8,3 Triliun untuk proyek Kereta Cepat.

Sementara, untuk Indonesia sendiri masih bernegosiasi guna penurunan suku bunga pinjaman Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB).

Terkait hal itu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN), Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, dari pihak CDB masih konsisten dengan angka interest di atas rencana pinjaman tersebut.

Baca juga: Pengamat: Sikap Kedewasaan Prabowo Ubah Pandangan Masyarakat

Sementera, untuk pemerintah Indonesia sendiri menginginkan tingkat suku bunga pinjaman berada di angka 2 persen.

“Terakhir di bawah 4 persen, kisarannya di kisar 3 persen lah, saya lupa ya, tapi antara 3-3,5 persen lah,” ujar Kartika Wirjoatmodjo pada saat ditemui di kawasan DPR/MPR, dalam keterangan yang ditulis, Kamis (21/09/2023).

Diketahui, pemerintah mengajukan pinjaman sebesar Rp 8,3 Triliun guna menambal pembengkakan anggaran (cost overrun) proyek KCJB. Sehingga, total nilai pembengkakan tersebut sebesar Rp 18,2 Triliun.

Lihat juga: Pembahasan Cawapres Prabowo, PAN: Tunggu Deklarasi Demokrat

Namun, hingga saat ini CDB belum memenuhi komitmen tersebut untuk memberikan pinjaman kepada Indonesia.

Untuk diketahui, dari skema yang telah ditetapkan 75 persen cost overrun ditutupi dengan pinjaman. Sementara 25 persen dari total cost overrun berasal dari anggaran konsorsium Indonesia yakni, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), dan Konsorsium China Railway International Co.Ltd.

Exit mobile version