Bimata

Apresiasi Program Ganti Meteran Listrik Rumah Tangga ke Digital, Rofik Hananto Minta PLN Gratiskan dan Transparan

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto menyampaikan apresiasinya terhadap Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah berinovasi mengganti penggunaan meteran konvensional menjadi Smart Meter AMI yang saat ini banyak terpasang di banyak rumah tangga.

Hal ini disampaikan Rofik Hananto, saat dirinya di dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) Komisi VII DPR RI dengan Dirut PLN, di Jakarta pada beberapa waktu lalu.

“Kami (Fraksi PKS), mengapresiasi inovasi penggunaan Smart Meter AMI oleh PLN, karena memungkinkan untuk mengefisiensikan penggunaan energi listrik oleh pelanggan,” kata Rofik, dikutip dari website resmi media Parlemen, Kamis (06/07/2023).

Baca Juga : Kuatnya Sinyal Dukungan Presiden Jokowi ke Prabowo

Walaupun begitu, dia meminta agar pada proses perubahan meteran konvensional menjadi meteran digital ini dilakukan secara transparan dan tidak ada penyelewengan penggunaan anggaran baik dari PLN maupun pihak terkait.

“Saya meminta semua proses pengadaan peralatan dan implementasinya di lapangan dilakukan secara transparan agar tidak terjadi penyalahgunaan anggaran di PLN,” ujarnya.

Selain itu, dirinya juga meminta kepada PLN agar mensosialisasikan terlebih dahulu kebijakan ini kepada masyarakat luas. Hal itu semata untuk mengantisipasi terjadinya kesalahpahaman dalam implementasi inovasi ini. Sekaligus agar masyarakat mengetahui manfaat dari penerapan meteran digital ini di rumah mereka.

Cek Juga : Terus Meningkatnya Elektabilitas Prabowo Jadi Bukti Masyarakat Butuhkan Dirinya Menjadi Presiden

Selain itu, ia juga berharap implementasi inovasi ini tidak memungut biaya sama sekali kepada masyarakat. Sehingga tidak memberatkan masyarakat kecil terutama pedesaan yang sampai saat ini masih belum memiliki meteran listrik sebagaimana mestinya.

“Saya juga meminta PLN melakukan sosialisasi program ini dengan baik agar masyarakat mengetahui manfaat dari sistem tersebut, terutama pemasangannya yang dilakukan dengan gratis, tanpa ada biaya sama sekali dari pelanggan,” tuturnya.

Namun, Rofik juga mempertanyakan bagaimana nasib pekerja pencatat meteran PLN yang berjumlah sekitar 60 ribu pegawai. Rofik meminta PLN untuk menyiapkan rencana pengkaryaan ribuan pegawai tersebut.

“Program AMI dilaksanakan dalam kurun waktu 10 tahun dari sekarang, PLN harus menyiapkan mitigasi bagi karir 60 ribu pekerja pencatat meteran, jangan sampai terjadi lay off besar-besaran yang merugikan karyawan PLN. Perlu adanya persiapan dari sekarang, mau dikemanakan 60 ribu karyawan tersebut,” tandasnya.

Simak Juga : Pengamat Nilai Prabowo Sebagai Sosok Capres Yang Berhati Besar

Diketahui, PLN dalam RDP tersebut, Smart Meter ‘Advanced Metering Infrastructure’ (AMI) merupakan meteran digital yang akan menggantikan meteran konvesional, sebagai upaya transformasi layanan kelistrikan digital dari PLN.

AMI akan mempermudah pengukuran penggunaan listrik konsumen. Melalui pengukuran konsumsi listrik yang akurat, otomatis, dan realtime monitoring, akan meminimalisir potensi kesalahan pencatatan akibat human error, mencegah kecurangan transaksi listrik, serta manajemen demand yang lebih efisien.

Manfaat lainnya, pelanggan tidak dirugikan lagi karena kesalahan pencatatan, gangguan dapat terdeteksi lebih dini, serta recovery dan pelayanan yang lebih cepat. Terkait implementasi AMI ke rumah tangga, PLN menargetkan 1,2 juta pelanggan secara nasional yang dibagi dalam beberapa klaster pemasangan.

Exit mobile version