Bimata

Dinas Perdagangan Kota Cirebon Gelar Pasar Murah Guna Tekan Harga Telur

BIMATA.ID, Cirebon – Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUMPP) Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan, Dinas Perdagangan Kota Cirebon, Jawa Barat, segera menggelar bazar murah untuk menekan harga komoditi pangan terutama telur yang sedang mengalami kenaikan, di mana saat ini sudah mencapai Rp.31 ribu per kilogram.

“Pada hari Jumat (26/5) ini kami akan mengadakan bazar murah, dengan menyediakan sejumlah komoditas pangan seperti telur, minyak goreng, beras dan lainnya,” kata Iing, dikutip dari antaranews, Kamis (25/05/2023).

Iing menuturkan, kenaikan harga telur ayam ras memang terjadi karena meningkatnya permintaan, sedangkan pemasukan dari pemasok maupun peternak mulai kurang.

Baca Juga : Elektabilitas Prabowo Lampaui Ganjar-Anies, Semangat Kader Gerindra Kian Berkobar

Sehingga, pihaknya akan berupaya untuk menekan harga telur dengan melakukan bazar murah, dan ini dilakukan setiap adanya kenaikan harga komoditi, agar inflasi bisa terkendali.

Dirinya menjelaskan, bazar murah akan digelar di depan Kantor DKUMPP Kota Cirebon, nantinya akan menyediakan sejumlah kebutuhan pokok di antaranya telur, minyak goreng, beras, cabai rawit, bawang merah, dan sebagainya.

“Kenaikan harga ini karena suplai telur turun, sedangkan permintaan banyak, sehingga harga terus merangkak naik,” jelasnya.

Iing menambahkan, dari informasi yang didapat, bahwa kenaikan harga telur terjadi mulai dari peternakan, dan salah satunya karena pakan ayam yaitu jagung juga sedang melambung tinggi.

Simak Juga : Prabowo Hadiri Penandatanganan MoU Kerja Sama Industri Pertahanan PTDI Dengan Malaysia

Dirinya juga menuturkan, untuk telur yang ada di Kota Cirebon, rata-rata merupakan kiriman dari beberapa daerah seperti Kuningan, dan juga kota lainnya di Jawa Barat, serta Jawa Tengah.

“Informasi yang kami dapat harga telur naik karena pakan untuk ayam juga sedang naik,” katanya.

Sementara itu, pedagang telur di Pasar Tradisional Kanoman, Kota Cirebon Opang mengaku mengalami penurunan omzet setelah harga telur terus merangkak naik, di mana saat ini sudah mencapai Rp.31 ribu per kilogram.

“Untuk omzet turun, yang biasanya saya bisa jual 3 kuintal, kini hanya 2 kuintal saja,” ujarnya.

Opang mengatakan, kenaikan harga telur membuat para pembeli juga mengurangi pembeliannya, sehingga omzetnya pun berkurang drastis, hal ini lantaran harga telur terus merangkak naik.

Lihat Juga : Tepati Janji, Prabowo Kirim Pesepak Bola Muda Ikuti Pendidikan di Aspire Academy

Menurutnya harga telur saat ini untuk eceran dijual Rp.31 ribu per kilogram, sedangkan harga grosir Rp.30 ribu sampai Rp.31 ribu per kilogram, padahal ketika harga normal itu dijual Rp.25 ribu per kilogram.

“Banyak pedagang eceran yang mengurangi pembeliannya, karena harga sudah tinggi, jadi omzet saya ikut turun,” pungkasnya.

Exit mobile version