Bimata

Sri Mulyani Pertanyakan Penggantian Pagar Puskesmas Masuk Anggaran Penanganan Stunting

BIMATA.ID, Jakarta – Menghadiri rapat peluncuran sinkronisasi Rencana Kerja – Rencana Kerja Anggaran yang digelar secara daring (virtual) di Jakarta. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait adanya item penggantian pagar puskesmas dalam alokasi anggaran penanganan stunting.

Dirinya mengamati, dari total anggaran penanganan stunting yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 77 triliun. Ternyata dari dana itu, kurang dari separuhnya yang benar-benar langsung dirasakan manfaatnya oleh bayi atau ibu hamil hanya sebesar Rp 34 triliun.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan, bahwa terdapat 283 sub-kegiatan stunting di pemerintah daerah dengan total alokasi dana Rp 77 triliun, padahal alokasi anggaran tertinggi nomor dua diperuntukkan untuk kegiatan koordinasi dengan dana Rp 240 miliar.

Baca Juga: Menhan Prabowo: Inovasi Komando Teritorial di Kodam III Siliwangi Pecahkan Kesulitan Rakyat

“Item yang betul-betul untuk stunting yaitu memberikan makanan khas daerah hanya Rp 34 triliun,” Kata Sri Mulyani, dilansir dari salah satu media berita, pada Rabu (15/03/2023).

“Bayangkan yang betul-betul sampai ke mulutnya bayi atau ibu yang hamil untuk bisa mencegah stunting itu hanya porsi yang sangat kecil, karena ada 283 kegiatan, termasuk ganti pagar di puskesmas,” tambahnya.

Menurut Sri Mulyani, saat ini pemerintah masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan termasuk pencegahan dan penanganan stunting.

Cek Juga: Prabowo Subianto Sebut Presiden Jokowi Bertekad Miliki Pertahanan yang Kuat

Dia menegaskan, pemerintah harus menggunakan anggaran belanja dengan baik. Sebab, itu akan sangat menentukan banyak sekali kualitas hidup masyarakat Indonesia.

“Makin kita bisa menggunakan anggaran secara baik pasti masyarakat bisa merasakan manfaat dan perekonomian menjadi tumbuh dan memiliki daya tahan dihadapkan pada situasi global yang betul-betul sekarang ini bukan situasi yang biasa saja, turbulensi, ketegangan serta berbagai kondisi dunia yang tidak mudah masih terjadi,” imbuhnya.

Simak Juga: Prabowo Pimpin Langsung Demonstrasi Kopasgat TNI AU di Bandung

Oleh karena itu, Sri Mulyani menilai, melalui sinkronisasi perencanaan dan penganggaran, efektivitas penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat ditingkatkan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dan target-target yang diharapkan. Beberapa di antaranya adalah target angka stunting turun, inflasi rendah dan investasi tinggi.

Exit mobile version