Bimata

Manuver Politik NasDem Bukti Surya Paloh Dilema: Ingin Bersama Jokowi Atau Berpisah?

BIMATA.ID, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi (NCID), Jajat Nurjaman mengatakan, manuver politik yang dilakukan Partai NasDem beberapa waktu belakangan telah menimbulkan berbagai macam spekulasi.

Pasalnya, koalisi yang dibangun oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem) bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat dari sebelumnya mengalami kebuntuan namun kini sudah menampakan kemajuan.

Hal itu pun diperkuat melalui pernyataan dari perwakilan masing-masing partai politik (parpol) tersebut.

Baca juga: Musra Relawan Jokowi, Prabowo Peroleh 30,19 Persen Suara, Ganjar 25,50 Persen, Anies 1,80 persen

“Pertama, adanya kemungkinan bahwa NasDem tidak serius untuk mencalonkan Anies sebagai Capres. Pasca deklarasi mengusung Anies, NasDem terlihat seperti dihadapkan pada dua pilihan, apakah akan tetap dengan Presiden Jokowi atau sebaliknya?” kata Jajat, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (02/02/2023).

Jajat menilai, alasan partai besutan Surya Paloh itu melakukan manuver politik lantaran adanya isu reshuffle untuk mengusir Partai NasDem dari Kabinet Indonesia Maju. Serta, tidak ada kepastian kesepakatan politik dengan PKS dan Partai Demokrat.

Sehingga, menjadikan Partai NasDem berpikir ulang dalam mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Lihat juga: Prabowo Raih Suara Terbanyak di Musra Relawan Jokowi, Geser Ganjar dan Anies

“Kedua, adanya kemungkinan jika NasDem sedang berupaya membangun koalisi besar. Pasca mengunjungi Sekber Gerindra-PKB, NasDem kemudian menggelar pertemuan dengan Golkar,” tandasnya.

“Meskipun kemungkinan itu masih kecil, mengingat Golkar maupun Gerindra sudah mempunyai Capres sendiri. Namun, tidak menutup kemungkinan gagasan koalisi besar ini bisa saja terjadi sekalipun nantinya bukan Anies yang diusung,” sambung pengamat politik muda ini.

Terakhir, ujar Jajat, upaya manuver politik yang dilakukan Partai NasDem adalah untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden Jokowi.

“Beberapa waktu lalu, terjadi pertemuan antara Luhut dengan Surya Paloh di luar negeri. Banyak pihak menduga, jika pertemuan tersebut merupakan upaya rekonsiliasi antara Jokowi dan Surya Paloh yang sempat tidak harmonis,” ujarnya.

Simak juga: Musra Relawan Jokowi, Suara Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies

“Dengan demikian, bisa saja apa yang dilakukan NasDem kali ini sesuai dengan arahan yang disampaikan dari pihak Istana,” tutup Jajat.

[MBN]

Exit mobile version