Bimata

Ketum PBNU Minta Instansi Pemerintah Tak Ikut Campur Dalam Muktamar Mendatang

BIMATA.ID, Jakarta- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj meminta, tak ada instansi pemerintah yang ikut campur dalam pemilihan ketua umum baru lembaganya di Muktamar di Lampung, Desember mendatang.

“Kalau ada (campur tangan), kita sayangkan. Jangan sampai instansi pemerintah ikut campur dalam Muktamar NU atau menghilangkan kredibilitas,” kata Said di Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Saat ditanya soal isu Kementerian Agama (Kemenag) diduga mem-booking kamar-kamar hotel di sekitar area muktamar, Said hanya tertawa. Dia khawatir, pemerintah dan PBNU dirugikan jika hal itu terjadi. Menurutnya, kredibilitas dua institusi akan rusak jika ada yang campur tangan pada muktamar.

“Kalau pemerintahan, kementerian, ikut campur dalam persoalan mobilisasi massa, wah rusak, mobilisasi suara, rusak ini,” katanya.

Sebelumnya, dua tokoh NU menyatakan siap maju dalam Muktamar PBNU. Selain Said, ada Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf yang mencalonkan diri sebagai ketua umum PBNU.

Wakil Ketua PWNU Lampung, Muhammad Irfandi menyebut ada oknum Kemenag memborong kamar hotel di Bandar Lampung. Ia bilang hotel-hotel diborong di tanggal-tanggal muktamar.

“Saya mempertanyakan, kenapa negara seakan mengindikasikan melakukan sabotase terhadap kegiatan ini, sehingga mereka memborong tingkat hunian hotel yang bertepatan dengan agenda Muktamar,” ungkap Irfandi dalam keterangan tertulis, Senin (08/11/2021).

 

(ZBP)

Exit mobile version