Regional

Ibnu Ariebowo Kusumo: Kebun Raya Bogor Harus Dikelola dengan Ramah Lingkungan

BIMATA.ID, Bogor – Anggota DPRD Jawa Barat dari Partai Gerindra RM Ibnu Ariebowo Kusumo menegaskan, pengelolaan dan pengembangan Kebun Raya Bogor (KRB) harus dilakukan secara ramah lingkungan.

Ibnu pun mendukung langkah Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Majelis Adat Sunda yang meminta penghentian sementara semua aktivitas wisata malam Glow di KRB.

“Pengelolaan dan pengembangan Kebun Raya Bogor harus tetap dengan standar ramah lingkungan. Karena Kebun Raya Bogor bukan saja aset untuk anak-cucu kita di Bogor, tapi juga Jawa Barat dan Indonesia,” kata Ibnu, dalam keterangan pers kepada bimata.id, Sabtu (30/10).

Diketahui, KRB sekarang ini membuka wisata malam Glow. Wisata ini mempertunjukkan permainan cahaya lampu di pohon, serta animasi video dengan pohon-pohon sebagai layar. Wisata malam Glow memiliki enam zona sebagai atraksi, yaitu Taman Pandan, Taman Meksiko, Taman Akuatik, Lorong Waktu, Taman Astrid, dan Taman Ecodome.

Wisata ini ditentang para budayawan yang tergabung dalam Majelis Adat Sunda dan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat. Mereka menilai, hadirnya wisata Glow tidak menghormati budaya dan kelestarian alam.

Wali Kota Bogor Bima Arya pun meminta BRIN dan PT. MNR untuk melakukan evaluasi menyeluruh konsep Glow dan pengelolaan KRB. “Pemerintah Kota Bogor meminta PT. MNR menghentikan semua aktivitas Glow selama proses evaluasi berlangsung,” tulis surat pernyataan sikap yang ditandatangani Bima Arya, pada 28 Oktober 2021.

Pemkot Bogor juga meminta BRIN, agar semua kebijakan terkait pengelolaan KRB memperhatikan kearifan lokal dan memperhatikan rekomendasi yang dikeluarkan. Dalam kegiatan Glow, BRIN harus mempertimbangkan kajian cepat tim IPB.

“Dalam kajian ini menunjukkan, kegiatan Glow berpotensi memberikan dampak bagi ekosistem, tidak hanya Kebun Raya Bogor tapi juga di lingkungan luar kebun raya dan Kota Bogor.”

Paling penting, Pemkot Bogor meminta pengembangan dan pengelolaan kebun raya, sejalan dengan karakter dan identitas Kota Bogor, sebagai kota pusaka yang tidak hanya menjaga kelesetarian alam tetapi juga warisan dunia.

“Saya mendukung upaya Pemkot Bogor yang meminta dilakukan evaluasi wisata Glow. Hal ini penting agar pemanfaatan wisata di KRB tetap memperhatikan kearifan lokal, dan kelestarian lingkungan,” kata Anggota DPRD Jabar dari Dapil Kota Bogor ini.

Anggota Komisi V DPRD Jabar ini menegaskan, BRIN harus memperhatikan aspirasi Masyarakat Adat Sunda dan rekomendasi Pemkot Bogor tersebut.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close