Bimata

Evaluasi Kompetensi Siswa, Disdik Makassar Lakukan Asesmen

BIMATA.ID, Makassar – Dinas Pendidikan Kota Makassar mulai mengukur kompetensi siswa SD hingga tingkat SMP. Kompetensi diukur melalui asesmen.

Sekretaris Disdik Kota Makassar Amalia Malik mengatakan, simulasi asesmen mulai digelar 24 Agustus lalu dan akan dilakukan hingga 2 September mendatang. Asesmen dilakukan secara offline.

“Ini untuk mengetahui, memonitoring dan mengevaluasi sampai sejauh mana kualitas pendidikan selama pandemi,” kata Amalia.

Lihat juga: Dewan Pendidikan Makassar Nilai Metode Daring Turunkan Kompetensi Siswa

Kemendikbudristek diketahui telah menghapuskan ujian nasional, asesmen rencana akan menggantikan tolak ukur capaian siswa selama setahun penuh.

Saat ini, Disdik Kota Makassar masih fokus melakukan simulasi asesmen di tingkat SD khusus kelas 1, 2 dan 3 secara random di tiga sekolah setiap hari. Nantinya asesmen tersebut juga akan berlanjut untuk jenjang SMP.

“Jadi dilihat ini siswa SD, bagaimana dia membaca, bagaimana menulis, berhitung makanya asesmen ini dilaksanakan seperti itu, dia depan komputer dan ada soal-soal dia isi,” lanjut Amalia.

Lihat juga: Pj Gubernur Rakor Pembukaan Sekolah, Daerah PPKM Level 1-3 Boleh PTM

Amalia menuturkan, asesmen ini dilakukan dengan sangat hati-hati karena peserta yang terlibat adalah anak-anak. Penerapan protokol kesehatan merupakan hal krusial.

“Penerapannya seperti biasa, jaga jarak satu-satu pakai masker, karena dia harus ada di komputer secara digitalisasi pelaksanaannya,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar Rudianto Lallo menyebutkan, bahwa ada penurunan kualitas anak didik selama pembelajaran daring.

Hal itu terlihat dari hasil tinjauan di lapangan dan uji kompetensi lewat cerdas cermat. Hasilnya menunjukkan siswa kesulitan menjawab soal, padahal bobotnya disebut tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Kami sudah gelar lomba cerdas cermat dan disiarkan langsung, laporan penanggung jawab ada kemunduran yang terjadi dari sisi kualitas,” ucap Ketua DPRD Kota Makassar tersebut.

Dia pun mendesak Pemkot Makassar untuk berupaya menurunkan level PPKM hingga pembelajaran tatap muka dilaksanakan kembali.

(HW)

Exit mobile version