BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah terus menggaungkan dukungan untuk meningkatkan perkebunan rakyat di Indonesia. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengikuti Amsterdam Declarations Partnership (ADP) Meeting di London. Ajang ini merupakan pertemuan wakil dari negara produsen dengan negara konsumen untuk komoditas kakao, kelapa sawit, keledai, dan ternak (daging dan kulit).
Deputi Bidang Agribisnis dan Pertanian Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud mengajak kepada seluruh stakeholders untuk bersama-sama mendukung upaya Indonesia guna meningkatkan perkebunan rakyat yang berkelanjutan.
BACA JUGA: Prabowo: Perbedaan Jangan Jadi Sumber Perpecahan
“Komoditas sawit Indonesia telah memenuhi kegiatan produksi yang bersifat sustainable, terbukti dengan adanya sertifikat ISPO. Sertifikat ini menjadi legal aspek dari upaya pemerintah dan masyarakat produsen sawit Indonesia menerapkan pertanian berkelanjutan,” katanya.
“Saya berharap negara konsumen di eropa memahami bahwa komoditas perkebunan Indonesia tidak termasuk dalam cut off date EUDR,” imbuh Musdhalifah.
ABCA JUGA: Agenda Malam Minggu Prabowo, Hadiri Pernikahan Jessica Mila-Yakup dan Munajat di Istiqlal
Selain itu, Delegasi Indonesia juga menyampaikan usulan dukungan kegiatan 5in1 Developing Smallholders Palm Oil Sustainable.
“Dalam paket kegiatan 5in1 terdiri dari kegiatan peremajaan sawit rakyat (PSR), pengembangan dan penerapan ISPO pekebun, dukungan sarana dan prasarana pendukung serta dukungan pengembangan SDM. Selain itu, paket kegiatan termasuk RAD KSB sebagai bentuk komitmen dari pemerintah daerah dalam pengembangan perkebunan berkelanjutan,” jelas Musdhalifah.
BACA JUGA: Di Hadapan Puluhan Ribu Jemaah, Prabowo Ungkap Keunggulan Ekonomi RI di Tengah Krisis Dunia