BIMATA.ID, Kajen – Dinas Kependudukan dan catatan sipil (Dindukcapil) Kabupaten Pekalongan tengah melakukan perekaman data penduduk, di sejumlah Desa, dan Sekolah.
Kepala Dindukcapil Kabupaten Pekalongan, Ajid Suryo Pratondo mengatakan, langkah tersebut dilakukan dalam upaya tindak lanjut hasil tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit) data Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
“Koordinasi ini telah kami lakukan dan tindaklanjuti dengan melakukan perekaman e-KTP ke sekolah-sekolah untuk pemilih pemula, dan ke desa- desa untuk lansia dan penyandang disabilitas,” terang, Ajid Suryo Pratondo dalam keterangan, di Hotel Syariah Indonesia 3, pada Rabu (22/03/2023).
Baca juga: Kompak Pakai Topi Serupa, Jokowi dan Prabowo Sapa Pedagang di Pasar Youtefa
Sementara, Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Abi Rizal, menjelaskan, sebanyak 2.912 orang pantarlih diterjunkan ke 285 Desa, dan Kelurahan se-Kabupaten Pekalongan guna melakukan coklit pada 12 Februari hingga 14 Maret 2023.
Menurutnya, data yang dicocokkan adalah Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Data tersebut disandingkan dengan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) yang telah dilakukan oleh KPU Kabupaten Pekalongan,” ungkap Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Abi Rizal.
Lihat juga: Mayoritas Relawan Jokowi NTB Dukung Prabowo Sebagai Capres 2024
Selain itu, salah satu hasil coklit adalah sebanyak 18.488 warga Kabupaten Pekalongan belum memiliki e-KTP. terdapat tiga kecamatan yang terdampak banjir rob, yaitu kecamatan Wonokerto, Tirto, dan Siwalan.
“Pelaksanaan coklit berjalan lancar dan sudah 100 persen. Hanya saja terdapat sejumlah warga yang belum melakukan perekaman e-KTP, baik pemilih pemula atau lansia di sejumlah desa,” ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya tengah melanjutkan, dan segera memasukkan data pemilih ke dalam aplikasi Sidalih, lalu melakukan rapat pleno penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) di seluruh TPS.
Simak juga: Megawati Bertemu Jokowi di Tengah Isu Duet Prabowo-Ganjar Dijodohkan, Ini Analisis Pengamat
