BIMATA.ID, Semarang – Guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) tengah melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak sampai 9 Maret 2023. Maka, vaksinasi yang dilakukan di berbagai daerah di Jateng telah mencapai 1,6 juta dosis.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno menjelaskan, guna mempercepat vaksinasi di Jateng, segala macam strategi, dan upaya telah dilakukan Pemprov Jateng. Yakni, kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab), dan Kota. Serta, menggandeng Polda, dan Kodam melalui Bhabinkamtibmas, dan Babinsa, yang tersebar di seluruh Desa/ Kelurahan.
“Hingga 2023 vaksinasi pencegahan PMK di Jateng sudah mencapai 1,6 juta (dosis). Sedangkan sisa stok vaksin sekitar 164 ribu dosis. Vaksinasi terus dipercepat karena jika semakin cepat, maka Jateng akan kembali mendapatkan dropping vaksin dari pemerintah pusat,” ucap Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno di sela Bimtek Vaksinasi PMK, di Hotel Gets, Kamis (09/03/2023).
Baca juga: Memaknai Langkah Progresif Prabowo Sebagai Menteri Pertahanan RI
Kemudian, Kepala Dinas Peternakan, dan Kesehatan Hewan Jateng, Agus Wariyanto menyampaikan, Daerah yang hasil kinerja vaksinasi cukup tinggi adalah Kabupaten Grobogan. Mengenai pengobatan ternak, dan Kabupaten Boyolali dinilai telah berhasil melaksanakan pengobatan dengan cepat. Sedangkan, untuk penanganan bantuan pemotongan atau bantuan ternak yang mati adalah Kabupaten Semarang.
“Dari pengalaman-pengalaman itu, bukan berarti yang lain tidak optimal, tetapi masing-masing kabupaten memang berbeda budaya kerja maupun tingkat kesulitan. Ini juga akan sangat mempengaruhi,” ungkap Agus.
Maka dari itu, untuk melangkah pada 2023, berbagai keberhasilan tersebut, sudah menjadi pijakan langkah pada tahun berikutnya. Kecepatan dalam penanganan harus terus ditingkatkan, agar tidak ada peningkatan kasus PMK di Jateng.
Lihat juga: Prabowo-Ganjar ‘Mesra-mesraan’ Bareng Jokowi di Sawah