BIMATA.ID, Pati – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang menyelenggarakan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2023 Provinsi Jawa Tengah (Jateng), yang mengusung tema “Dengan SLCN, Wujudkan Nelayan Hebat, Selamat, dan Sejahtera” bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, Selasa (07/03/2023).
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Retno Widyaningsih mengatakan, SLCN merupakan program prioritas nasional yang dilakukan guna memberikan pemahaman pada nelayan, khususnya di Pati, untuk bagaimana cara membaca produk dan informasi BMKG.
“Kemampuan pembacaan informasi BMKG ini dapat dimanfaatkan nelayan dalam aktivitas di laut maupun di pantai. Sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan,” ucap Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Retno Widyaningsih, pada Selasa (07/03/2023).
Baca juga: Gabung PAPERA, Komunitas Pedagang Pasar Kota Bogor Nyatakan Dukungan ke Prabowo
Sambungnya, kegiatan SLCN ini diikuti sebanyak 100 peserta yang terdiri dari 90 nelayan, 5 penyuluh Kabupaten Pati, dan 5 alumni SLCN.
Diketahui, asal para peserta, kebanyakan berasal dari Kecamatan Juwana, Margoyoso, Kayen, dan Pati.
Kemudian, mengenai hal itu, Penjabat (PJ) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada BMKG yang telah menyelenggarakan acara penting ini.
Lihat juga: Prabowo-Paloh, Pertemuan Ketum Parpol Beda Sikap yang Kompromikan Tujuan Politik
“Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan motivasi agar kita mampu bertindak sesuai prediksi cuaca saat ini. Kami menyambut baik kegiatan ini karena sangat bermanfaat bagi masyarakat nelayan di Pati,” ucap PJ Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro.
Lanjutnya, di Kabupaten Pati banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Bahkan, di bagian sektor perikanan tangkap merupakan komoditas unggulan, sehingga dapat menunjang perekonomian Pati.
“Karena itu, SLCN sangat penting agar para nelayan mampu mengantisipasi kondisi cuaca yang sering tidak menentu,” jelasnya.
Simak juga: Bertemu di Hambalang, Prabowo-Paloh Sepakat Saling Hormati Keputusan Politik
Namun, tak dapat dipungkiri, sebab nelayan pasti mempunyai kearifan lokal sebagai bekal ilmu untuk mereka. Karena perubahan iklim dan cuaca ekstrem sangat berpotensi menjadi ancaman yang dapat membahayakan keselamatan para nelayan.
“SLCN ini bisa memperkuat pengetahuan nelayan untuk mengantisipasi perubahan cuaca,” tandasnya.
Sekedar informasi, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh, anggota Komisi V DPR RI Sudewo, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Pati.
Selengkapnya: Ini Pesan Prabowo Subianto di HUT Kostrad