BeritaEkonomiPeristiwaPertanianRegionalUmum

Strategi Pemerintah Atasi Harga Gabah Petani Karawang yang Anjlok

BIMATA.ID, Karawang- Harga gabah di petani Karawang Selatan anjlok. Pemerintah Kabu[aten Karawang tengah mensiasati untuk mencari solusi akan hal tersebut.

Sekda Karawang Acep jamhuri mengatakan harga gabah hasil panen anjlok disebabkan oleh musim hujan yang mengguyur Karawang selama sepekan tanpa henti.

BACA JUGA: Bertemu di Hambalang, Prabowo-Paloh Sepakat Saling Hormati Keputusan Politik

“Harga gabah anjlok itu kan karena kemarin musim hujan yah, memang tidak sempat ditemui, karena gak ada dryer (pengering). Tapi Insya Allah sekarang sudah ada panas,” kata Acep, di Plaza Pemda Karawang, Senin (06/03/2023).

Ia menuturkan, selain anjloknya harga gabah akibat hujan, hal lain yang menyebabkan harganya anjlok lantaran beberapa wilayah terendam banjir. Dia mencatat ada 6 ribu hektare yang terendam.

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Karawang

“Kemarin yang terdampak hujan maupun banjir itu ada sekitar 6.000 hektare yah, bapak Menteri juga sempat melihat, hasil keputusan bagi yang baru tanaman akan diganti dan akan dilihat sejauh mana dampak yang merugikan petani,” kata dia.

Acep menuturkan persoalan harga gabah basah yang anjlok tersebut sudah masuk pembahasan pemerintah daerah. Saat ini pihaknya tengah merencanakan antisipasi kedepan.

BACA JUGA: Prabowo Subianto Capres 2024 dengan Loyalis Tertinggi

“Soal harga basah, kami pemerintah daerah sudah berkoordinasi dengan pusat. Intinya ke depan kami lebih mengantisipasi, nantinya bantuan-bantuan yang diajukan kelompok tani mayoritas berbentuk dryer, untuk mengantisipasi anjloknya harga dasar gabah,” pungkasnya.

Sebelumnya, petani di Karawang selatan terpaksa harus gigit jari, imbas musim panen dilanda musim hujan dengan intensitas lebat tanpa henti, sejak Minggu (26/02/2023) lalu.

Hal itu lantaran padi atau gabah hasil panennya dihargai murah, karena dalam kondisi basah. Harga cenderung turun karena Karawang dilanda hujan.

BACA JUGA: Rachel Maryam: Prabowo Subianto Ajarkan Kami Mengabdi dengan Ikhlas

“Sekarang padi cuma dihargai Rp380 ribu sampai Rp400 untuk harga gabah basah, itu pun gak mau ada beli. Sebab sekarang hampir semua padi hasil panen di sini basah,” katanya.

 

Tags

Related Articles

Bimata
Close