BIMATA.ID, Cirebon – Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) cabang Cirebon, Jawa Barat, Budi Sultika mengatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan operasi pasar murah, khususnya beras murah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Hari ini (Rabu 15/02) kami melakukan operasi pasar beras murah di beberapa lokasi berbeda,” kata Budi, dikutip dari antara, Kamis (16/02/2023).
Baca Juga : Resmikan Sumur Air Bersih Di Lombok, Prabowo Bagikan Puzzle Peta Indonesia ke Anak-anak
Budi mengatakan, operasi pasar murah kali ini dilaksanakan dalam rangka menstabilkan harga beras, mengingat sampai saat ini, harga beras belum menunjukan penurunan.
Budi menjelaskan, dalam satu hari, Bulog Cirebon menggelontorkan beras sebanyak 65 ton untuk disebar di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kuningan dan Majalengka.
Beras yang digunakan untuk operasi pasar murah, menurut Budi, beras berukuran 5 kg dengan harga Rp. 9.400 per-kilogram dan masyarakat hanya dibatasi untuk membeli beras sebanyak 10kg.
“Setiap warga hanya diperbolehkan membeli 10 kilogram beras, agar tidak ada penimbunan,” ungkapnya.
Menurut Budi, harga beras dipasaran pada saat ini sudah menyentuh angka Rp. 11 ribu per-kilogram untuk beras medium, sedangkan untuk beras premium diatas Rp. 12 ribu per-kilogram.
Bulog Cirebon mulai bulan Februari 2023 hanya mengeluarkan beras medium kemasan 5kg, untuk mengantisipasi kecurangan.
Kata Budi, di beberapa wilayah telah ditemukan adanya pengoplosan beras, sehingga untuk mengantisipasi nya, Bulog Cirebon hanya mengeluarkan beras dalam kemasan 5kg.
“Kami terus melakukan operasi pasar murah beras, namun hanya dengan kemasan 5 kilogram saja,” pungkasnya.
Lihat Juga : Menhan Prabowo Bagi-Bagi Puzzle Peta Indonesia ke Anak-Anak di Lombok