BIMATA.ID, Jakarta– Sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fadli Zon mengapresiasi 87 negara yang mendukung resolusi terlikuidasi Majelis Umum (MU) Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.
Yang kita ketahui, Jumat kemarin pada tanggal 30 Desember 2022, MU PBB mengesahkan sebuah resolusi melalui voting yang meminta Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memberikan pendapat tentang legalitas pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina.
Fadli zon mengatakan, pada tahun 2004 ICJ menyebutkan tembok pemisah yang dibangun oleh israel bertentangan dengan hukum internasional dan meminta segera menghentikan pembangunannya. namun hal itu tidak di tanggapi oleh israel. Resolusi ini untuk mendesak Israel melakukan pemberhentian kegiatan membangun tembok tersebut dan merobohkannya.
“Resolusi terbaru PBB itu sangat positif dan kemenangan diplomasi bagi Palestina di awal tahun ini. Ini harus segera ditindaklanjuti dengan implementasi yang nyata. Jangan sampai seperti resolusi-resolusi sebelumnya yang tidak berefek,” ujar Fadli zon. Senin (02/01/2023).
Selain itu Fadli zon juga melihat adanya konspirasi di dalam resolusi tersebut kembali menunjukan kemunafikan negara-negara besar barat saat berhadapan dengan kontra Israel pada palestina, dikutip dari dpr.go.id
“Jelas ini untuk kesekian kali menelanjangi watak hipokrit negara-negara besar Barat dan standar ganda mereka atas pelanggaran HAM Israel yang disulut penjajahan Israel lebih dari tujuh dekade. Ini akan berbeda jika terkait Ukraina,” Lanjutnya dengan menyindir negara-negara besar tersebut.
Disisi lain, politisi yang juga Wakil Presiden the League of Parliamentarians for Al Quds itu memberikan apresiasi kepada negara-negara yang berada di ASEAN, Arab, dan beberapa negara Barat seperti Irlandia yang mendukung resolusi positif terhadap perjuangan Palestina.
“ASEAN, selain Filipina dan Thailand yang abstain, negara-negara Arab yang melakukan normalisasi, Irlandia yang mendukung dan Perancis yang abstain, fenomena itu menunjukkan dukungan atas Palestina adalah suara mayoritas komunitas global termasuk Rusia dan Cina,” Kata Fadli zon.
Fadli Zon menilai kalau suara mayoritas tersebut memperlihatkan bahwa komunitas global sudah benci dengan berbagai pelanggaran yang sering dilakukan oleh israel.