BeritaRegional

Belum Optimal Nya PSBB Di Tangsel Pemkot Berlakukan Sanksi Bagi Pelanggar

BIMATA.ID, Tangerang Selatan – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang Selatan belum optimal. Masyarakat masih banyak melakukan pelanggaran, seperti berkerumun di jalanan maupun di pasar. Kondisi ini juga diakui oleh Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie.

“Masih ada pelanggarannya, bergerombol lebih dari lima orang kita masih saksikan. Itu di tempat-tempat umum, seperti pasar,” ungkap Benyamin Davnie kepada wartawan, senin (27/4/2020).

Berharap, masyarakat tetap mewaspadai adanya ancaman penularan virus corona, akibat tidak mengindahkan kaidah-kaidah pembatasan sosial.

“PSBB inikan, kita inginnya sukses bisa menekan penyebaran Covid-19 di Tangsel. Kedepan kita akan menerapkan sanksi dan pola pengawasan yang lebih ketat lagi,” ucap dia.

Sudah menempatkan petugas sebagai pengawas kebijakan pembatasan sosial, di pasar-pasar tradisional yang ada di Tangsel.

“Ada kita petugas Satpol PP yang mengawasi di pasar-pasar,” ucapnya.

Menurut Benyamin, tingkat dalam evaluasi penerapan PSBB di Tangsel, selama 10 hari ini, pihaknya juga menyadari masih tingginya orang yang pergi keluar rumah dengan berbagai alasan.

“Orang yang diam di rumah ini belum maksimal. Masih banyak yang masih melakukan aktivitas ke luar rumah,” jelasnya.

Dia menekankan, jika kondisi PSBB masih terus seperti ini, maka akan ada perpanjangan masa penerapan PSBB. “Kedua penegakan hukumnya harus lebih. Sanksi sosialnya bisa lebih ketat lagi. Kita kan hanya menerapkan sanksi sosial. Jadi ada peningkatan sanksinya. Kalau mereka sebelumnya hanya diberi teguran, nanti mereka buat surat pernyataan lah kaya gitu,” ucap Benyamin.

Editor : Ozie

Sumber : Merdeka

Tags

Related Articles

Bimata
Close