Peringatan 10 November, Novita Wijayanti Ingatkan Soal Kepentingan Nasional dan Situasi Global
BIMATA.ID, Jakarta – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Novita Wijayanti menyerukan agar peringatan 10 November menjadi momentum untuk membakar api semangat nasionalisme, tidak terkecuali bagi kaum muda maupun tua.
Hal itu disampaikan Novita menanggapi peringatan dua peristiwa penting bangsa Indonesia, yakni Hari Ganefo dan Hari Pahlawan.
Ganefo merupakan semangat nasionalisme Soekarno yang berani menentang hegemoni barat melalui arena olahraga dan mampu mengangkat nama Indonesia dalam percaturan politik internasional.
Sementara itu, Hari Pahlawan merupakan peringatan, tepatnya pada 10 November 1945 terjadi pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris di Surabaya.
Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.
“Dua peristiwa yang diperingati dalam satu waktu yang sama tersebut harus menjadi teladan bagi seluruh elemen bangsa ini untuk menumbuhkan kembali rasa nasionalisme. Sebab, dari keduanya itu, menunjukan bagaimana bangsa ini menunjukan positioning terhadap intervensi asing atas kedaulatan NKRI ketika itu,”kata Novita, di Jakarta, Kamis (10/11/2022)
Dalam kesempatannya tersebut, Novita berharap para elit dan pelaksana pemerintahan maupun pemangku kepentingan agar tetap mengedepankan kepentingan nasional.
Terutama, lanjut legislatif dari Dapil Banyumas-Cilacap, Jawa Tengah ini, di tengah konflik geopolitik antara Rusia dengan Ukraina yang berimbas signifikan pada kondisi global, yang dinilai turut memberikan dampak kepada Indonesia.
“Perlunya sikap yang jeli memandang dan memanfaatkan dinamika global saat ini, terutama dalam memilih partner yang tepat untuk melalui kondisi krisis (pangan, energi) yang akan dihadapi nantinya,”papar anggota Komisi V DPR RI tersebut.
Termasuk, sambung Novita, kebijakan politik luar negeri yang menggambarkan atau merefleksikan bagaimana kebijakan politik dalam negeri. “Sehingga, di tengah kondisi seperti saat ini butuh soliditas dalam perspektif pengambil kebijakan strategis Indonesia,”pungkasnya.
****