Guru Besar FEB Unhas Undur Diri Ramai-ramai, Ada Apa?
BIMATA.ID, Makassar – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) bergejolak. 7 guru besar mengundurkan diri secara serempak.
Dilihat dari surat pengunduran diri yang beredar luas, alasan pengunduran diri 7 guru besar itu ksoal transparansi dan etika moral.
Para guru besar tersebut juga menyinggung tata kelola Unhas sebagai kampus berjuluk Good University Govermance.
Fakultas khususnya pada Program Studi Doktor (S3) Manajemen dinilai mengabaikan unsur-unsur tata kelola organisasi yang baik dan benar.
“Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, khususnya pada Program Studi Doktor (S3) Manajemen yang dalam pelaksanaannya telah mengabaikan unsur-unsur tata kelola organisasi yang baik dan benar yaitu kredibel, transparansi, akuntabel, adil dan bertanggungjawab, dan terkait dengan norma-norma akademik, administratif, dan nilai-nilai etika moral,” kata Prof Mahlia Muslim dalam surat tersebut.
Sementara itu, Prod Muhammad Asdar menyoal tata kelola fakultas, khususnya proses pengajaran.
Asdar mengatakan, bahwa beberapa dosen tidak dilibatkan selama dua semester.
“Sehubungan dengan pengelolaan pengajaran yang terjadi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, khususnya pada Program Studi Doktor (S3) Manajemen di mana beberapa Guru Besar FEB Unhas tidak dilibatkan mengajar pada program S3 Ilmu Manajemen selama dua semester berturut-turut dengan alasan yang kurang jelas,” kata Asdar.
Guru besar lainnya, Prof Siti Haerani menyebutkan, bahwa dalam pemberian nilai mahasiswa S3, dekan melakukan intervensi.
“Adanya intervensi Dekan dalam pemberian nilai mahasiswa mata kuliah yang saya ampu pada Program S3 dimana saya diminta untuk meluluskan mahasiswa yang sama sekali tidak memenuhi syarat untuk diluluskan (nol kehadiran padahal perkuliahan dilakukan secara online, tidak ada tugas, tidak ikut ujian, tidak ada komunikasi dengan dosen, baik melalui chat whatsapp pribadi maupun group, untuk menyampaikan alasan ketidakhadirannya pada perkuliahan) hingga keluarnya nilai di akhir semester, justru yang sibuk mencarikan alasan yang tak masuk akal dan mengada-ada adalah Dekan FEB sendiri,” ungkap Siti.
[HW]