Berita

Ketua MPR Dorong Pemerintah Turki Tingkatkan Investasi di Indonesia

BIMATA.ID, Jakarta- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong pemerintah Turki untuk meningkatkan investasi ke Indonesia. Ia mengungkapkan nilai investasi Turki ke Indonesia masih terbilang kecil, yakni kurang dari 1% dari total investasi Turki ke luar negeri (outbound) sebesar USD 40 miliar.

“Saya mendorong agar Turki memasukan lebih banyak lagi investasinya ke Indonesia, termasuk dalam pembangunan infrastruktur nasional seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, maupun di berbagai proyek strategis nasional lainnya,” ujar Bamsoet, Kamis (06/10/2022).

“Selain itu kita juga mendorong agar pengusaha Indonesia turut melakukan investasi ke Turki. Hingga saat ini baru satu investasi Indonesia di Turki, yaitu PT Indofood sejak tahun 2014, dengan nilai investasi sekitar USD 20 juta,” sambungnya.

Hal tersebut ia sampaikan usai menjamu makan malam Ketua Parlemen Turki H.E. Mr. Mustafa Sentop dan rombongan Parlemen Turki di Kediaman Ketua MPR RI, Jakarta, Rabu (05/10/2022).

Dirinya menjelaskan total investasi Turki di Indonesia pada periode 2016-2021 mencapai USD 35,16 juta. Sedangkan, pada periode Januari-Juni 2022 baru mencapai USD 2 juta yang tersebar di sekitar 20 proyek.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengapresiasi perkembangan hubungan kerja sama Indonesia dan Turki di berbagai sektor. Di sektor perdagangan misalnya, nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2021 naik 51,86% menjadi USD 2,01 miliar. Adapun surplus di pihak Indonesia sebesar 55,92% atau sekitar USD 1,2 miliar, dan kenaikan nilai ekspor 53,36% dengan nilai USD 1,60 miliar.

“Sementara pada periode Januari-Juli 2022, nilai perdagangan kedua negara sudah mencapai USD 1,49 miliar, naik 33,36% dibandingkan tahun sebelumnya. Ke depannya, ditunjang keberadaan pembentukan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki (IT-CEPA), kita berharap bisa memudahkan tercapainya target perdagangan bilateral sebesar USD 10 miliar pada tahun 2023, yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Erdogan pada tahun 2017 yang lalu,”jelas Bamsoet.

Selain itu, Bamsoet mendukung keinginan pemerintah Turki untuk menamai salah satu jalan di Indonesia dengan nama tokoh bangsanya. Pemerintah Turki mengusulkan jalan di Mampang Prapatan-Warung Buncit dinamai Jalan Mustafa Kemal Ataturk.

Bamsoet mengatakan pemberian nama jalan dengan tokoh bangsa Turki ini sebagai bagian dari penguatan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Turki.

“Terlepas dari kontroversi yang ada, pemberian nama jalan menggunakan nama tokoh bangsa Turki di Indonesia harus dilihat dalam aspek yang lebih luas. Ini merupakan bagian untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki. Terlebih, pemerintah Turki telah memberikan nama jalan di depan KBRI Ankara dengan nama Bapak Proklamasi kita, Ahmet Sukarno,” terangnya.

“Sesuai tata krama diplomatik, kita juga akan memberikan nama jalan di Jakarta dengan nama jalan tokoh bangsa Turki,” lanjutnya.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close