BeritaPolitikRegional

Pramudi Transjakarta Dipukul, Anang Segera Tempuh Jalur Hukum

BIMATA.ID, Jakarta – Kekerasan terhadap pramudi bus Transportasi Jakarta (Transjakarta) dilakukan oleh seorang lelaki yang menggunakan mobil di daerah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis malam, 25 Agustus 2022.

Adapun kasus pemukulan tersebut kemudian viral di media sosial (medsos).

Video itu memperlihatkan, seorang pengendara mobil yang turun dan menegur dengan kasar pramudi Transjakarta yang menggunakan peci hitam di kursi sopir. Melalui jendela, pengendara mobil memaki-maki hingga menggeplak kepala pengemudi Transjakarta.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor menyatakan, akan menindaklanjuti perilaku kasar itu dengan melalui jalur hukum.

“Transjakarta tidak menolerir kekerasan yang dilakukan pengendara mobil pribadi kepada pramudi kami,” ucapnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (26/08/2022).

Dia menambahkan, bahwa perilaku kekerasan yang dilakukan pengendara mobil tersebut telah mengganggu kenyamanan dan keamanan pelanggan serta pengguna jalan lain.

“Transjakarta secara tegas menolak segala bentuk kekerasan di jalan yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan, serta keamanan dan kenyamanan pelanggan,” tambah Anang.

Oleh karena itu, Anang memastikan dengan tegas bahwa, pihaknya menolak bentuk kekerasan terhadap semua pegawainya dan akan melindungi pegawainya jika hal tersebut terjadi.

“Transjakarta melindungi setiap pekerja transportasi yang sedang melakukan pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya.

Sebagai komitmen atas hal itu, dia memastikan bahwa, Transjakarta akan mengawal kejadian tersebut untuk diproses ke jalur hukum.

“Ini dilakukan agar tidak ada lagi kekerasan serupa yang dialami oleh pramudi dan seluruh pekerja transportasi,” ungkap Anang.

Anang mengimbau bahwa, setiap permasalahan agar diselesaikan secara baik-baik dan tidak dengan kekerasan. Kejadian itu diharapkan tidak terjadi lagi di kemudian hari.

“Seberapapun sulitnya situasi di jalan diharapkan diselesaikan dengan baik, tidak dengan kekerasan yang merugikan publik, terutama pekerja transportasi,” tutupnya.

[MBN]

Tags

Related Articles

Bimata
Close