BIMATA.ID, Jakarta- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat menyediakan tiket pesawat dengan harga yang terjangkau untuk rakyat.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dirinya ingin Garuda bisa menjadi maskapai yang kembali produktif dalam hal jumlah pesawat, sehingga harga tiket pesawat yang sekarang terbilang mahal bisa diseimbangkan melalui langkah-langkah strategis BUMN.
“Kami minta PMN (Penyertaan Modal Negara) Garuda segera cair, apalagi kita melihat industri penerbangan harus kita jaga, harga tiket sangat mahal,” ujar Erick.
Menurutnya, ada tiga komponen yang menyebabkan harga tiket pesawat mahal yaitu, harga avtur yang tinggi akibat mahalnya minyak mentah dunia, dan jumlah pesawat tidak maksimal. Selain itu, maskapai kesulitan membeli pesawat karena produsen pesawat Boeing dan Airbus mengurangi produksi.
Erick Thohir optimistis Garuda mampu memanfaatkan momentum kebangkitan industri pesawat, sekaligus berperan menjaga tarif tiket pesawat yang terjangkau bagi rakyat, meski ketiga komponen itu berat bagi perseroan.
Ia menyampaikan, PMN menjadi stimulus bagi Garuda supaya bisa segera menambah volume penerbangan. Melalui suntikan modal itu, Erick Thohir yakin Garuda mampu bersaing secara bisnis sekaligus mampu menjaga harga pesawat yang terjangkau bagi rakyat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menilai, kebijakan itu sebagai pengingat untuk menyelaraskan akselerasi kinerja dengan tetap menjaga komitmen kepatuhan terhadap aturan bisnis penerbangan.
Hal itu termasuk penerapan komponen harga tiket mengacu pada ketentuan dan regulasi berlaku serta terus meningkatkan layanan transportasi udara yang berkualitas bagi masyarakat. Irfan meyakini kesadaran atas pentingnya keselarasan upaya untuk tumbuh dan pulih bersama di tengah situasi pandemi yang berkepanjangan menjadi esensi penting guna memastikan ekosistem industri transportasi udara dapat terus bergerak maju.
(ZBP)