BIMATA.ID, Jateng- Saat ini, Pemerintah mengajak masyarakat untuk menjadi patriot dalam upaya pencegahan kasus hepatitis akut. Penyakit pada manusia seperti hepatitis telah ada sejak dahulu dan lawannya adalah imunitas tubuh, baik yang diperoleh secara alami maupun dimasukkan ke dalam tubuh.
“Selama ini pemerintah telah habis dana banyak untuk membiayai upaya kuratif saat pandemi Covid-19, sehingga seharusnya masyarakat membantu dengan upaya-upaya pencegahan melalui kegiatan promotif dan preventif,” ujar Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Agus Ujianto.
Agus mengatakan, dalam memerangi sebuah penyakit, seluruh manusia sejatinya merupakan patriot dengan unsur utama patriotnya adalah tenaga kesehatan.
“Sebagaimana sel manusia berevolusi, berubah sesuai lingkungan, maka bakteri, virus, dan sebagainya juga berubah baik alami maupun rekayasa, karena penelitian, kemudian karena mikroskopis, maka bisa saja menular lewat vektor yang tidak kita ketahui,” kata Agus.
Oleh karena penelitian manusia sering terlambat jika dibandingkan penyakit atau perubahan itu sendiri, kata dia, konsep dasarnya yang harus dipahami adalah tetap menjaga dan memroteksi diri.
Agus menilai, kebanyakan penularan virus hepatitis terjadi karena bersentuhan dengan berbagai cara, sehingga cara menghindarinya tetap menjaga disiplin protokol kesehatan, dengan 5M seperti dalam pencegahan Covid-19, yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
Menurutnya, sebagai upaya untuk menangkal hepatitis, masyarakat dapat meminum ramuan tradisional seperti campuran madu dan temulawak, jahe, kulit manggis, atau sari kurma yang bisa diperoleh di apotek maupun toko obat karena telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Masyarakat juga bisa meraciknya sendiri. Dengan mengonsumsi ramuan itu diharapkan livernya kuat melawan hepatitis yang memang melawan sel kupffer hati,” pungkasnya.
(ZBP)