BIMATA.ID, Jakarta- Saat ini harga minyak dunia yang terus melonjak membuat harga keekonomian Pertalite ikut terkerek. Pemerintah menyebut, harga keekonomian Pertalite sudah tembus di atas Rp 10.000 per liter.
Deputi III Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Montty Girianna mengungkapkan, harga ini lebih tinggi ketimbang harga jual Pertalite saat ini yang sebesar Rp 7.250 per liter.
Pemerintah pun berencana menyiapkan kompensasi untuk jenis BBM Premium yang digunakan sebagai campuran penghasil Pertalite.
“Pertalite sekarang Rp 7.250 per liter. Jadi dalam waktu akan datang 5 bulan sampai 6 bulan tidak akan naik. Jadi (masyarakat) akan beli harga segitu,” ungkapnya, Rabu (02/02/2022).
Dia menilai, pemberian kompensasi ini juga demi menjaga kondisi Pertamina agar tidak mengalami kerugian.
Ke depannya, Pertalite direncanakan akan menggantikan Premium sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Dengan demikian, bakal ada penetapan terkait kuota penyaluran dan wilayah distribusi.
“Jadi nanti harga ecerannya ditetapkan, volume ditetapkan, wilayah ditetapkan. Kalau dalam hal tertentu selisih antara biaya produksi, distribusi dengan harga jual eceran akan dikompensasi oleh pemerintah,” jelasnya.
(ZBP)