Regional
Gula Merah Cair Jeneponto Tembus Pasar Internasional, Turki Minta 5 Ton
BIMATA.ID, Makassar – Gula merah cair buatan tangan terampil warga Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, bakal menembus pasar internasional.
Februari mendatang, sekitar 5 ton gula merah cair akan diekspor ke Turki. Gula cair merah adalah salah satu komoditas ekspor Sulsel.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo mengatakan, terdapat permintaan dari Turki sebanyak 5 ton sejak Januari hingga Februari dan tengah disiapkan oleh pelaku UMKM di Kabupaten Jeneponto.
“Tahun 2020 ini kita berupaya ekspor gula merah cair, ada salah satu UMKM yang kita bina dan untuk proyeknya di Jeneponto. Kita harapkan ini bisa menjadi eksportir juga nantinya,” kata Ashari, Kamis (20/1/2022).
Pengiriman gula merah cair yang berbahan baku gula aren tersebut merupakan produk terbaru dari Sulsel yang akan merambah pasar luar negeri dan siap membidik pasar negara-negara Timur Tengah.
“Tanpa kita sadari, ternyata gula aren ini tinggi kandungan vitaminnya dan sudah diuji oleh lab dari Kementerian Kesehatan,” katanya.
Komoditas ekspor Sulsel didominasi dari tambang, kemudian disusul komoditas pertanian dan perikanan, kemudian industri.
Ashari menyebutkan, seluruh potensi yang ada di Sulawesi Selatan akan diupayakan untuk bisa menjadi komoditas ekspor. Maka dari itu, pihaknya akan melakukan peningkatan SDM para eksportir Sulsel melalui pelatihan, termasuk mereka yang berada di kabupaten.
Upaya yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan ekspor Sulsel adalah selalu berupaya untuk menjamin ketersediaan stok yang akan dikirim, seperti tingkat produktivitas rumput laut maupun komoditas lainnya.
Dinas Perdagangan akan lebih aktif melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam meningkatkan hasil produksi berbagai komoditas ekspor.
“Jika ingin meningkatkan hasil pertanian, berarti kami harus berkomunikasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, begitu pula jika semakin ingin meningkatkan hasil perkebunan, berarti kami harus berkomunikasi dengan dinas perkebunan, termasuk hasil hutan, kayu dan lain-lain,” ujar Ashari.
(HW)