BIMATA.ID, Jakarta- Berbagai element member Aplikasi MeMiles menggeruduk Istana Negara. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes penutupan aplikasi MeMiles oleh kepolisian Polda Jawa Timur yang dirasa merugikan masyarakat member Memiles sebanyak 270rb yang tersebar di seluruh indonesia.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas sesama member untuk menuntut keadilan dan transparansi pada kasus ini. kegiatan tersebut dilakukan di depan istana negara pada hari senin 16 maret 2020 dan dihadiri oleh ratusan Member Memiles.
Salah satu member MeMiles Andi AMR yang juga sebagai kordinator aksi, mengatakan pihaknya merasa dirugikan saat aplikasi MeMiles ditutup oleh Polda Jawa Timur. Menurut para member, tidak ada yang salah dengan platform investasi MeMiles.
” Kami tidak pernah merasa dirugikan oleh perusahaan, tapi kami rugi atas penutupan aplikasi tempat ber iklan usaha kami yang ditutup oleh Polda Jawa Timur.” Ucapnya bersama ratusan peserta aksi di depan Istana Presiden.
menurut peserta aksi dengan sudah di tolaknya berkas dari polda Jawa Timur ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menjadi suatu keanehan jika diteruskan dan merupakan kesalahan prosedur.
“Hanya dengan dugaan Polda Jatim, langsung penangkapan tanpa pendalaman kasus dan terbukti berkasnya di tolak terus oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur atau P19.” Tegasnya.
Selain itu, Andi menilai aplikasi ini cukup cemerlang. Terlebih aplikasi MeMiles asli buatan anak Indonesia.
“Memang aplikasi MeMiles ada yang perlu diperbaiki, aplikasi ini adalah prestasi anak bangsa, dan sangat jarang sekali dalam setahun kita menemukan aplikasi yang cemerlang seperti ini,” ungkap Andi
Tak hanya itu, Andi menyebut para member lainnya meminta pemerintah mempelajari terlebih dahulu aplikasi MeMiles sebelum menghakimi hingga menutup aplikasi tersebut.
Dalam aksi tersebut para member Memiles memberikan tuntutan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo untuk segera diselesaikan.
Editor : FID