BIMATA.ID, Jakarta — Masuknya 34 TKA Cina ke Indonesia saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menuai sorotan dari Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman mengatakan, masuknya 34 TKA Cina merusak kepercayaan publik.
“Masuknya 34 TKA China di masa PPKM menjadi beban pemerintah karena merusak kepercayaan publik,” tulis Habiburokhman dalam akun Twitter pribadinya, @habiburokhman, Senin (09/08/2021).
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini meminta agar pemerintah menjelaskan urgensi kedatangan 34 WNA China saat PPKM.
“Terlepas dari penjelasan bahwa mereka memenuhi syarat Pemenkumham 27/2021 karena Izin Tinggal Terbatas (ITAS), namun pemerintah gagal menjelaskan urgensi kedatangan mereka,” bebernya.
Menurutnya, penerapan kebijakan PPKM membuat banyak masyarakat frustasi. Namun pada saat yang sama, pemerintah justru membiarkan WNA masuk.
“Situasi PPKM saat ini rakyat bahkan ada yang frustrasi. Setiap penegakan aturan harus disertai dengan penjelasan alasan yang terbuka,” jelasnya.
Dikatakan Habiburokhman, rakyat tidak paham makna pasal per pasal Permenkumham.
“Tapi mereka merasa tidak adil di saat mereka dibatasi untuk bergerak, WNA China justru malah bisa masuk,” katanya.
Habiburokhman meminta agar pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) lebih proaktif menjelaskan mengapa pemegang ITAS dikecualikan dan apa urgensi 34 TKA Cina masuk ke Indonesia bagi kepentingan nasional.
“Jika dua hal tersebut tidak bisa dilakukan, baiknya selama PPKM pemegang ITAS dihapus dari pengecualian masuknya TKA,” pungkasnya.
[oz]