Kecanduan gadget ternyata lebih bahaya dari menonton televisi, begini penjelasannya.
Menurut para para ahli, mengurangi penggunaan gadget interaktif lebih efektif daripada mengurangi waktu TV.
Apalagi jika hal itu menyangkut perkembangan anak.
Gadget dapat lebih berbahaya karena seberapa dekat anak-anak ke layar.
Selain itu ada bahaya berbagai hal yang dapat mereka lakukan dengan gadget.
Melansir dari Bright Side, berikut penjelasan mengapa gadget lebih berbahaya daripada elektronik pasif, seperti TV.
1. Mereka menyebabkan kecanduan.
Berkat interaktivitas perangkat, anak-anak dapat menjadi sangat kecanduan, lebih dari pada TV.
Mereka bekerja sebagai stimulan pada tingkat yang sama seperti kafein dan zat lainnya.
Ini terjadi karena dopamin yang dilepaskan oleh stimulasi elektronik dapat mengenai anak-anak dengan sangat mudah.
Karena otak mereka belum berkembang sepenuhnya.
2. Mereka menyebabkan masalah tidur.
Hanya 30 menit penggunaan tablet atau telepon mengacaukan jam tubuh anak.
Penggunaan alat elektronik ini mengganggu melatonin, hormon yang memberi tahu kita kapan waktu malam dan waktu tidur.
Ini terjadi karena anak-anak terpapar kecerahan pada jarak yang sangat dekat dengan mata mereka, untuk jangka waktu yang lama.
Sedangkan TV dilihat dari jarak yang lebih jauh, efeknya tidak sedrastis itu.
3. Mereka mengganggu suasana hati seorang anak.
Saat menggunakan gadget, anak-anak menjadi kelebihan sensasi, yang mengganggu sistem saraf mereka dan membuat mereka murung.
Tidak seperti menonton TV, ketika menggunakan tablet, anak-anak memiliki pilihan yang lebih besar tentang apa yang harus ditonton dan apa yang harus dilakukan.
Karena mereka menerima banyak jenis stimulasi yang berbeda.
4. Mereka mengurangi rentang perhatian mereka.
Semakin banyak anak-anak secara aktif berfokus pada elektronik mereka seperti komputer.
Maka semakin sedikit perhatian mereka terhadap hal-hal lain yang harus dan harus mereka lakukan.
Seperti pekerjaan rumah atau bahkan bermain di luar.
Ini dapat membuat mereka mengembangkan masalah perhatian dan akhirnya menurunkan kinerja sekolah mereka.
5. Mereka mempengaruhi impuls anak-anak.
Dengan memiliki fokus yang buruk dan memicu sensasi yang berbeda, elektronik juga dapat membuat anak-anak kehilangan kendali atas dorongan hati mereka.
Fokus yang buruk menyebabkan kemarahan dan perilaku meledak-ledak.
Fakta bahwa anak-anak aktif dalam keputusan mereka meningkatkan impuls.
Hal ini dibandingkan dengan jika mereka hanya menonton secara pasif.
6. Mereka meningkatkan stres dan kecemasan.
Saat menggunakan elektronik, terutama saat bermain game, anak-anak dapat menjadi sangat bersemangat dan pada akhirnya dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Kegembiraan ini nantinya dapat menyebabkan stres dan kecemasan jika mereka tidak mencapai hasil akhir yang mereka inginkan.
Sumber: Tribunstyle[dot]com/Manila
Editor: Dony R.