BIMATA.ID, Jakarta- Akademisi ilmu pemerintahan Rochendi menilai, seluruh perusahaan di Indonesia dikhawatirkan sudah tak lagi sanggup untuk membiayai karyawan. Menurut Rochendi, tidak hanya BUMN yang sudah tak sanggup, tetapi juga perusahan-perusahaan swasta di Indonesia.
“Sekarang ini Juni dan hal itu bisa terjadi pada Juli. Sebab, daya beli masyarakat makin turun,” jelas Rochendi, Sabtu (12/06/2021).
Rochendi mengungkapkan, walaupun daya beli masyarakat menurun, produksi perusahaan masih harus tetap berjalan.
“Otomatis pendapatannya menurun. Bagaimana perusahaan-perusahaan akan bertahan?” katanya.
Pengajar di Universitas Sutomo Serang itu memaparkan bahwa para pengusaha pun tak bisa meminjam dana dari bank. Pasalnya, perputaran uang di bank juga sudah diberikan kepada pemerintah untuk menjadi jaminan pembangunan infrastruktur.
“Juli itu nanti bisa jebol. Oleh karena itu, kalau tak dilakukan pemakzulan, kemungkinan Pemerintahan Jokowi akan sangat berbahaya,” paparnya.
Rochendi menilai bahwa upaya periodesasi presiden tiga periode berkaitan dengan jaminan pinjaman dana oleh negara lain, terutama China.
“Pemerintah China akan menurunkan pinjaman dana lagi jika sudah ada keputusan politik bahwa Jokowi memerintah selama tiga periode. Kemungkinan juga tanpa pemilu,” pungkasnya.
(Bagus)