Penemu Copas: Komputer untuk semua orang
Larry Tesler, seorang yang penting dalam sejarah komputer telah meninggal pada usia 74 tahun
Tesler mulai bekerja pada awal tahun 1960-an di Silicon Valley, saat itu komputer belum banyak digunakan oleh orang-orang.
Berkat penemuan salah satunya adalah perintah “cut”, “copy” dan “paste” yang sering kita sebut dengan istilah copas– komputer personal menjadi semakin mudah dioperasikan.
Larry Tesler juga merupakan mantan peneliti Xerox Larry Tesler,” kata perusahaan Xerox lewat Twitter, mengenang jasa bekas karyawannya itu. Tesler menghabiskan sebagian masa kerjanya di perusahaan yang populer sebagai pembuat mesin fotokopi itu. “Hari-hari kerja kalian menjadi lebih udah berkat ide-ide revolusionernya,” imbuh Xerox seperti dikutip BBC Kamis (20/2/2020).
Dia bekerja di beberapa perusahaan teknologi besar sepanjang karirnya. Dia memulai karirnya di Xerox Palo Alto Research Center (Parc), sebelum Steve Jobs membajaknya untuk bergabung di Apple, di mana dia bekerja selama 17 tahun hingga mencapai posisi ilmuwan kepala. Setelah keluar dari Apple dia mendirikan sebuah perusahaan rintisan di bidang edukasi, dan bekerja tidak lama untuk Amazon dan Yahoo.
Pada tahun 2012 kepada BBC dia pernah berkata soal Silicon Valley, “Itu hampir seperti tahapan-tahapan ritual yang pasti dilalui, setelah Anda berhasil mengumpulkan uang banyak, Anda tidak akan pensiun, melainkan Anda akan menghabiskan waktu untuk membangun (mendanai) perusahaan lain.”
“Ada elemen kegembiraan yang kuat pada kemampuan untuk berbagi dengan generasi penerus apa-apa yang telah Anda pelajari,” ujarnya.
Perintah “copas” mungkin inovasi Tesler yang paling dikenal orang. Inovasinya itu konon berdasarkan pada metode lama dalam editing, di mana orang biasanya akan secara fisik memangkas bagian-bagian tertentu dari teks cetak, lalu menempelkannya di bagian atau ditempat lain.
Perintah itu dibenamkan di perangkat lunak Apple di komputer Lisa pada tahun 1983, dan pada Macintosh original yang dirilis pada keesokan tahun.
Salah satu keyakinan terkuat Tesler adalah bahwa sistem komputer harus berhenti menggunakan “modes”, yang kala itu sangat umum dipakai dalam desain perangkat lunak.
“Modes”memungkinkan pengguna untuk beralih-alih dalam penggunaan perangkat lunak dan aplikasi, tetapi menjadikan komputer bekerja lebih lama dan rumit.
Begitu kuatnya keyakinan Tesler sampai-sampai dia menamakan website pribadinya “nomodes.com”, akunnya di Twitter “@nomodes”, dan bahkan plat nomor mobilnya “No Modes”.
Silicon Valley’s Computer History Museum mengatakan Tesler “mengkombinasikan pelatihan ilmu komputer dengan visi kontrakultur bahwa “komputer adalah untuk semua orang.”
Editor: Dony R.