Ini Dia 5 Hewan Unik Akibat Kelainan Genetik
Seperti yang kita ketahui bahwa kelainan genetik tidak hanya terjadi pada manusia. Akan tetapi kondisi itu bisa terjadi juga pada tumbuhan dan hewan. Contohnya pada beberapa hewan berikut.
Karena mengalami kelainan genetik, akhirnya hewan-hewan ini memiliki warna kulit atau bulu yang berbeda. Namun bagi sebagian kalangan justru melihat hewan ini menjadi lucu dan menggemaskan.
- Rusa Amerika Utara
Rusa ini ditemukan oleh politisi lokal di rumahnya daerah Värmland, Di sana, rusa besar ini tidak banyak memiliki banyak predator. Masyarakat di sana memilih untuk tidak memburu rusa besar putih. Hal ini mungkin menjadi alasan kenapa banyak dijumpai rusa putih besar ini. Menurut ahli, ini bukanlah albinisme melainkan adanya gen resesif
- Belalang Pink
Bukannya hijau, belalang ini justru merah muda (pink), belalang pink ini disebut sangat langka dengan mutasi genetiknya.
Richard Taylor adalah seorang fotografer yang berhasil mengabadikan belalang pink tersebut, saat ia sedang menikmati makan siang di Ipswich.
Belalang pink tersebut mengalami kelainan genetik yang disebut erythrism. Ini hampir sama dengan albinisme
- Anjing Biru di India
Anjing ini berwarna biru bukan karena bahan pewarna seperti cat atau yang lainnya. Akan tetapi kulit anjing ini berubah menjadi warna biru akibat bahan kimia. Dilansir dari suara.com terdapat 11 ekor anjing yang berwarna biru akibat terkena limbah pabrik di sungai Kalada di Mumbai.
- Lumba-lumba Pink
Lumba-lumba Pink ini dikenal sebagai Lumba-Lumba Putih China. Nama tersebut berdasarkan keberadaan spot pink dan putih di kulitnya. Sementara, tak ada penjelasan sains yang menjelaskan mengenai keberadaan, dipercaya tubuh mamalia tersebut berubah menjadi warna pink karena mereka mencoba untuk regulasi suhu tubuh mereka.
- Anjing Hijau
Seorang pemilik anjing di Skotlandia terkejut ketika hewan jenis Golden Retriever miliknya melahirkan anak berwarna hijau. Satu-satunya di antara keseluruhan bayi yang lahir saat itu.
Konon penyebabnya adalah pigmen empedu yang dikenal sebagai biliverdin di dalam plasenta anjing. Zat itu dapat melumuri bulu anjing ketika bercampur dengan cairan ketuban si induk
Dikutip dari berbagai sumber
Editor : WS