BIMATA.ID, Jakarta — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Hj. Novita Wijayanti mengakui peran perempuan dalam menyuarakan peningkatan ekonomi dan peningkatan pendidikan pada daerah tertinggal.
Hal itu disampaikan politisi cantik Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini saat menjadi narasumber pada peringatan International Women’s Day oleh Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia dengan tema Sinergi Advokasi Pemberdayaan Perempuan untuk Percepatan Pembangunan Desa Tertinggal, Senin (15/3/2021)
“Selama ini saya mengamati, perempuan dengan keunikannya paling terdepan bersuara untuk peningkatan ekonomi dan pendidikan pada desa/daerah tertinggal. Bahwa stigma perempuan desa/daerah tertinggal dibawah patriarki itu tidak lagi demikian”,ungkapnya
Pimpinan BURT DPR RI tersebut menyampaikan bahwa saat ini masih terdapat 62 daerah tertinggal dan 21.173 desa tertinggal di seluruh Indonesia. Menurut Novita, perempuan paling banyak bersuara atau menyampaikan aspirasi tentang pembangunan daerah atau desanya selama ini.
Sehingga penting untuk mengakomodir suara perempuan dalam meningkatkan pembangunan pada desa/daerah tertinggal tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Novita juga mengungkap bahwa kerjasama antar menteri, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam membangun desa/daerah tertinggal diperlukan agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan.
“Melalui anggaran responsif gender, pengarusutamaan gender dalam pembangunan desa/daerah tertinggal mesti sinergi, baik antar kementerian maupun dari pusat dan daerah. Ini juga perlu diawasi agar tepat sasaran dan tepat guna”, sambung Novita.
Itok/Usman