BIMATA.ID, JAKARTA- Pemerintah terus berupaya membangkitkan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
“Di Indonesia ada sekitar 63 juta usaha mikro, 783 ribu usaha kecil, 60 ribuan usaha menengah dan 5 ribuan usaha besar. Dampak Covid-19 terhadap UMKM diantaranya penjualan menurun dan bahan baku terganggu. Koperasi pun hampir sama situasinya,” kata Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya melalui diskusi media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk ‘Reformasi dan transformasi Ekonomi’, baru-baru ini.
Sektor yang paling terdampak adalah penyediaan akomodasi, makan dan minum, pedagang besar, eceran dan industri pengolahan. Kementerian Koperasi dan UKM pun telah melakukan langkah- langkah guna membangkitkan sektor UMKM di antaranya, bantuan sosial, relaksasi dan restrukturisasi kredit, insentif pajak, digitalisasi UMKM, pembiayaan modal kerja, aktivasi dan perluasan penyerapan pasar dan konsolidasi brand.
“Untuk menjaga perekonomian di tengah pandemi, Kementerian Koperasi dan UKM sudah menyediakan langkah- langkah. Di antaranya bagi UMKM yang sudah bangkrut itu harus dibantu dengan bantuan langsung tunai,” kata Eddy.
Sedangkan UMKM atau koperasi yang masih beroperasi akan direstrukturisasi mulai dari kreditnya, pinjaman, masa pembayaranya, serta diberikan subsidi bunga. Selain itu, disediakan juga bantuan yang diutamakan untuk sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan yang menjadi tulang punggung di kuartal II dan III hingga mampu tumbuh positif. Kemudian, bertahap diberikan bantuan untuk usaha di bidang kesehatan misalnya, refleksi dan salon.
“Kita siapkan langkah- langkah itu. Kita juga menyiapkan keberlanjutan, salah satunya bagaimana kita branding UMKM ke depan,” jelas dia.
Pihaknya pun terus mendorong UMKM agar dapat mengoptimalkan teknologi digital agar dapat menjalankan usahanya dari rumah dan terhubung ke ekosistem digital. Pasalnya, baru sekitar 14% UMKM di Indonesia yang terhubung dengan platform digital.
“Jadi sekitar delapan jutaan UMKM yang terhubung ke dunia digital ini yang harus kita tingkatkan,” papar dia.
(Bagus)