HGN 2019, Andi Mustaman : Peran Guru Sebagai Pendidik Tak Tergantikan
BIMATAnews.com, MAKASSAR, – Peringatan hari guru sedunia yang diperingati setiap tanggal 25 November 2819 bertujuan untuk memberikan dukungan dan meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi pada masa depan ditentukan guru.
Hal ini disampaikan tokoh Pendidikan Sulsel, Drs Andi Mustaman MM, Senin, 25 November 2019 di Makassar.
Kata dia, tak banyak yang tahu, tanggal 5 Oktober sejak tahun 1994 diperingati sebagai hari guru sedunia. Sedang peringatan hari guru nasional atau hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang jatuh pada tanggal 25 November.
Menurutnya, peringatan hari guru sedunia merupakan suatau bentuk apresiasi yang memberikan sebuah kepedulian, pemahaman, dan apresiasi kepada peran vital guru, yaitu mengajarkan ilmu pengetahuan dan membangun generasi.
“Tugas utama guru adalah mendidik, mengevaluasi, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi setiap peserta didik. Profesi guru sangat lekat dengan integritas dan kepribadian,” ujarnya.
Ketua Yayasan Bakti Bumi Persada yang membina Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Wira Bakti Makassar ini mengatakan, guru tidak hanya berperan untuk memindahkan ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya.
Peran seorang guru lebih dari itu. Guru harus menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam peserta. “Termasuk pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak, serta sebagai inspirator bagi anak didiknya,” ujarnya .
Kata AMAN, sapaan akrab Abdi Nyatakan, guru selalu dituntut untuk menjadi lebih profesional, serta mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan, dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dengan kompetensi global.
Kata AMAN, walau kondisi guru sudah mengalami kemajuan jika dibandingkan dengan era pra-reformasi. Namun, belum semua guru tersejahterakan secara merata.
“Terutama para guru yang berada di daerah atau pelosok negeri. Pemerintah harus berupaya untuk meningkatkan status mereka, baik secara ekonomi mupun penghormatan bagi para guru Indonesia. Perbedaan status guru negeri dan honorer juga menambah panjang persoalan seputar guru Indoonesia saat ini,” ujar.
Guru, kata Andi Mustaman, harus diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. “Untuk hasilkan SDM berkualitas, sudah sepatutnya guru juga diberikan fasilitas beasiswa untuk mendapatkan master,” jelas mantan legislator DPRD Sulsel ini.
AMAN juga meminta kepada pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada para guru. Sebab, di era globalisasi ini tak sedikit guru yang harus berurusan dengan pihak berwajib karena dianggap melakukan tindakan pidana dalam mendidik anak-anak sekolah.
“Anak-anak sekarang sudah manja-manja, sedikit-sedikit dianggap kriminal. Jadi harus ada tameng yang melindungi guru. Sebab dia adalah selalu berjuang untuk mencerdaskan bangsanya,” tutup Andi Mustaman. (*)