BeritaPeristiwaRegionalUmum

Demi Tempat Tinggal Layak Bagi Pengungsi, Penyelesaian per Unit Hunian Sementara Dikebut Dalam 3 Hari

BIMATA.ID, Jakarta — Pemerintah mengupayakan percepatan pembangunan hunian sementara (huntara) di lokasi terdampak bencana di Sumatera. Percepatan pembangunan huntara ini untuk mengakomodasi warga yang rumahnya terdampak bencana dan masih tinggal di pengungsian.

“Saat ini sudah masuk fase transisi darurat ke pemulihan. Makanya, yang perlu percepatan sekarang adalah masalah huntara,” kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, dalam konferensi pers penanganan bencana wilayah Sumatera di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12).

Dia mengatakan tantangan membangun huntara cukup beragam. Di beberapa daerah bahkan masih perlu perataan dan pengerasan tanah. Namun, dia mengatakan penyelesaian huntara akan dipercepat.

BACA JUGA: Prabowo Target Huntara Rampung Sebulan, Agar Warga Tak Lagi Tinggal di Tenda

“Satu huntara estimasi bisa dilaksanakan dalam tiga hari,” ujarnya.

Pembangunan huntara akan dilakukan di tiga provinsi terdampak bencana, yakni di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Di Aceh, BNPB memantau ada tiga lokasi yang bisa dijadikan lahan untuk huntara, yakni di Kecamatan Meureudu, Pidie. Di Sumatera Utara ada 40 huntara yang saat ini mulai dibangun.

Sedangkan di Sumatera Barat pembangunan huntara relatif berjalan lancar. BNPB bahkan menargetkan huntara bisa selesai dalam kurun satu bulan. “Satu bulan ke depan huntara bisa terpenuhi. Jadi, ini menjadi kebutuhan mendesak bagi Sumbar,” kata Raditya.

BACA JUGA: Prabowo Target Huntara Rampung Sebulan, Agar Warga Tak Lagi Tinggal di Tenda

Selain huntara, ada korban terdampak bencana yang ingin langsung dibuatkan hunian tetap (huntap). Adapula yang memilih untuk menerima dana tunggu harian, seperti warga terdampak bencana di Padangpanjang, Koto Tinggi, dan Mentawai.

Related Articles

Bimata