PertanianBeritaEkonomiPeristiwaRegionalUmum

PJT I, Pertamina, dan Wanita Tani HKTI Tanam 100.000 Mangrove di Cilacap: “Dare to Save the Ecosystem”

BIMATA.ID, Cilacap — Sebagai wujud komitmen dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir, Perum Jasa Tirta I (PJT I) berkolaborasi dengan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit IV Cilacap, Wanita Tani HKTI (Wantan), dan Forhati Nasional, melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Penanaman Mangrove di kawasan DAS Donan, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto, yang berlokasi di Cigimbal Park, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap.

Mengusung tema “Dare to Save the Ecosystem”, kegiatan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi lintas sektor untuk melindungi kawasan pesisir dari ancaman abrasi dan degradasi lingkungan. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, di antaranya Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I, Anita Ariyani, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Wanita Tani HKTI, serta Vice President Regional II Perum Jasa Tirta I, M. Luckmanul Chakim.

BACA JUGA: Prabowo Puji K-Pop, Tunjukkan Diplomasi Hangat di Korea Selatan

Dalam kegiatan ini, dilakukan penanaman sebanyak 100.000 bibit mangrove yang dilaksanakan dalam dua tahap. Ribuan bibit tersebut diharapkan dapat memperkuat garis pantai, mencegah abrasi, serta memulihkan fungsi ekologis kawasan pesisir sebagai habitat biota laut dan penyangga alami lingkungan.

Kegiatan ini tak sekadar seremoni penanaman, tetapi juga ajang edukasi lingkungan yang melibatkan masyarakat sekitar, kelompok tani, hingga pelajar setempat. Diharapkan, gerakan ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan memperkuat ketahanan lingkungan terhadap dampak perubahan iklim.

Melalui kegiatan tersebut, PJT I menegaskan komitmennya sebagai pengelola sumber daya air nasional yang juga berperan aktif dalam upaya konservasi lingkungan berbasis kolaborasi. Aksi ini menjadi langkah konkret dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-13 (Climate Action) dan tujuan ke-14 (Life Below Water).

Sinergi antara BUMN, pemerintah daerah, komunitas wanita tani, dan organisasi masyarakat ini menjadi bukti bahwa pelestarian lingkungan hanya bisa berhasil jika dilakukan bersama.

BACA JUGA: Presiden Korsel Puji Keberhasilan Prabowo dengan Tingkat Kepuasan Publik Capai 80%

Ketua Umum Wanita Tani Indonesia HKTI, Anita Aryani didampingi jajaran Pengurus DPP, Wanita Tani DPD Jawa Tengah dan DPC Wanita Tani Cilacap dia acara penanaman mangrove di Wilayah Sungai Serayu menyampaikan komitmennya untuk terus memperkuat peran perempuan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Pihak kami siap untuk terus bersama-sama semua pihak menjaga ekosistem lingkungan,” ujarnya.

Anita menambahkan bahwa pihaknya juga membuka peluang kerja sama untuk kegiatan penghijauan di wilayah lain, termasuk di daratan yang melibatkan kelompok wanita tani di daerah.

“Kami juga bersedia bekerja sama dalam penanaman pohon bukan hanya di pinggir pantai, tetapi juga di darat yang dikerjasamakan dengan wanita tani di daerah,” jelasnya.

BACA JUGA: Presiden Korsel Puji Keberhasilan Prabowo dengan Tingkat Kepuasan Publik Capai 80%

Gerakan “Dare to Save the Ecosystem” menjadi contoh nyata bahwa keberlanjutan lingkungan bukan sekadar tanggung jawab satu institusi, melainkan tugas bersama seluruh elemen bangsa. Melalui langkah konkret seperti penanaman mangrove ini, diharapkan ekosistem pesisir di Cilacap dapat terus pulih dan menjadi benteng alami yang melindungi masyarakat pesisir dari dampak perubahan iklim.

Related Articles

Bimata