PolitikBeritaPendidikanPeristiwaRegionalUmum

Tina Wiryawati: Tiga Kunci Sukses MBG adalah SOP, Kebersihan, dan Tanggung Jawab

BIMATA.ID, Jabar- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah mendapat perhatian serius dari DPRD Provinsi Jawa Barat.

Anggota DPRD Dapil Jabar 13, Hj. Tina Wiryawati, SH., MM., melakukan peninjauan langsung ke salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Senin (6/10/2025), untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai standar.

Dalam kunjungannya, Hj. Tina menekankan pentingnya pelaksanaan program MBG yang taat terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP).

Hal ini menyusul berbagai laporan dan pemberitaan kasus dugaan keracunan terhadap penyelenggaraan dapur MBG di sejumlah daerah.

BACA JUGA: Prabowo Saksikan Penyitaan 6 Smelter Ilegal di Babel yang Rugikan Negara Rp 300 T: Kita Tak Pandang Bulu Tegakkan Hukum!

“Hari ini saya melakukan pengawasan di salah satu SPPG di Purwadadi. Kita tahu banyak pemberitaan terkait dapur MBG yang tidak sesuai SOP. Karena itu, saya ingin memastikan pelaksanaannya di lapangan benar-benar taat aturan,” ujarnya.

Menurut politisi Partai Gerindra ini, terdapat tiga aspek penting yang wajib dipahami oleh para relawan dan pengelola dapur MBG, yaitu kebersihan, kepatuhan terhadap SOP, dan tanggung jawab terhadap penerima manfaat.

Ia juga menegaskan bahwa DPRD Provinsi Jawa Barat menjalankan fungsi pengawasan secara aktif, bukan sebagai pelaksana program. Jika ditemukan pelanggaran di lapangan, temuan tersebut akan dilaporkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pihak yang memiliki otoritas atas pelaksanaan program.

“Kalau nanti ditemukan pelanggaran SOP atau kesalahan teknis, kami akan menyampaikan kepada BGN. Bahkan BGN sudah membuka hotline pengaduan agar masyarakat bisa turut mengawasi,” katanya.

BACA JUGA: Prabowo: Kepemimpinan TNI Harus Berdasar Keteladanan dan Prestasi, Bukan Senioritas

Selain aspek teknis, Tina juga menyoroti dampak positif program MBG terhadap roda perekonomian lokal.

Menurutnya, keberadaan dapur SPPG tidak hanya membantu pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan permintaan terhadap hasil pertanian serta peternakan lokal.

“Dari sisi ekonomi, program ini luar biasa. Penyerapan beras, sayur, telur, dan bahan pangan lain sangat tinggi. Selain membantu penerima manfaat, program ini juga membuka lapangan kerja baru,” jelasnya.

Sebagai penutup, Tina menegaskan bahwa pengawasan akan terus dilakukan agar program MBG benar-benar tepat sasaran dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.

“Langkah pengawasan harus terus dilakukan. Setiap program baru tentu ada hal yang perlu diperbaiki,” pungkasnya.

BACA JUGA: Prabowo: TNI Adalah Benteng NKRI di Tengah Ketidakpastian Global

Related Articles

Bimata