Ekonom Global: Menkeu Purbaya Bawa Optimisme Lewat Komitmen Pertumbuhan dan Stabilitas Fiskal

BIMATA.ID, Jakarta — Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa yang baru saja dilantik Presiden RI Prabowo Subianto diyakini mampu membawa optimisme pasar lewat komitmen pertumbuhan dan stabilitas fiskal.
Menurutnya, Purbaya memiliki kerangka berpikir kebijakan pro-pertumbuhan yang jelas untuk mendorong sinergi antara investasi publik dan swasta, membuka jalur baru bagi ekspansi infrastruktur, inovasi teknologi, serta transisi hijau.
“Orientasi kebijakan ini selaras dengan harapan investor global yang mencari peluang pertumbuhan berskala besar, berkelanjutan, dan berdurasi panjang di pasar negara berkembang,” kata Saeed dalam keterangannya, dikutip Selasa (9/9).
Baca juga: Sugiono Ungkap Arahan Prabowo ke Anggota DPR Gerindra: Jaga Perilaku, Jangan Sakiti Rakyat
Selain itu, lanjutnya, kedekatan Purbaya dengan Presiden Prabowo memastikan tingkat koherensi kebijakan yang tinggi antara strategi fiskal dan prioritas eksekutif di level makro. Keselarasan ini meminimalkan gesekan kebijakan, mempercepat realisasi program, dan memperkuat kepercayaan pasar, terutama ketika reformasi sosial dan ekonomi yang ambisius dilaksanakan secara bersamaan.
“Secara historis, pasar telah memberikan apresiasi pada pemerintahan yang menunjukkan ketegasan sekaligus kohesi. Presiden Prabowo diharapkan membawa para penasihat ekonomi dan keuangan barunya untuk mengangkat ekonomi ke jalur kenaikan. Para penjaga lama dari pemerintahan sebelumnya sebaiknya beristirahat sekarang,” tuturnya.
Saeed juga berpendapat pesan awal yang disampaikan Purbaya setelah dilantik memberikan kesan ramah investor. Purbaya, kata dia, tak hanya menekankan percepatan pencapaian pertumbuhan, tetapi juga pentingnya menjaga stabilitas fiskal Indonesia.
Lihat juga: Presiden Prabowo: BRICS Jadi Pilar Penting Stabilitas di Tengah Gejolak Global
“Komitmen ganda ini, menyeimbangkan ambisi ekspansioner dengan kehati-hatian makroekonomi, memberikan jaminan bahwa Indonesia akan tetap mempertahankan kredibilitas di mata investor domestik maupun internasional, sekaligus mengokohkan kepercayaan dalam jangka menengah,” tegasnya.
Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan berada di kisaran 4,8% hingga 5,5%, dengan dukungan kebijakan fiskal yang pro-pertumbuhan dan stabilitas makroekonomi yang terjaga. Ia berpendapat transisi ini bisa jadi sinyal positif bagi investor jangka panjang di RI.
“Bagi investor jangka panjang, transisi hari ini pada akhirnya bisa dikenang bukan sebagai sumber gangguan, melainkan sebagai titik balik konstruktif dalam perjalanan naik ekonomi Indonesia,” tegasnya.
Simak juga: Prabowo Sebut Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia




