NasionalBeritaPeristiwaPolitikUmum

Rocky Candra Wujudkan Arahan Prabowo: Politik untuk Mengabdi, Bukan Sekadar Janji

BIMATA.ID, Jakarta – Empat warga Jambi dan empat warga Kalimantan Barat berhasil dipulangkan ke Tanah Air setelah menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja. Mereka tiba di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (20/8/2025) malam, dengan kondisi lelah dan mata sembab.

Farhan Abimahesa (19), salah satu korban asal Jambi, menceritakan dirinya pernah diancam dengan pisau saat meminta kepastian untuk pulang.

“Awalnya janji cuma kerja satu tahun. Tapi kepulangan kami ditunda-tunda. Kalau menuntut, kami diancam mau disetrum listrik,” ujarnya lirih.

Kasus ini berawal dari tawaran pekerjaan melalui Facebook pada Mei 2024. Fastika Dewi Samudra (23) diajak bekerja sebagai marketing di Kamboja dengan iming-iming gaji USD 800 per bulan. Ia kemudian mengajak dua saudaranya, Shendy Alfiansyah (21) dan Farhan, serta Pranbana Kusuma (33). Namun, setibanya di Kamboja, mereka justru dipaksa bekerja di Poipet, kota perbatasan yang dikenal sebagai pusat penipuan daring.

“Mereka punya alat setrum listrik yang sering digunakan kalau karyawan tidak patuh. Suasana gedung dan lingkungan sekitar pun terisolir dari keramaian,” kata Shendy.

Baca Juga: Dukung KPK, Anak Buah Prabowo Tekankan Lembaga Antirasuah Jaga Independensi

Kontrak kerja yang seharusnya selesai Mei 2025 tidak ditepati. Permintaan untuk pulang selalu dijawab dengan ancaman. Para korban dipaksa bekerja hingga 16 jam per hari, tanpa libur, bahkan dalam kondisi sakit.

Pada 3 Agustus 2025, delapan pekerja migran itu nekat melarikan diri dari Kampong Som (KPS) dengan berpura-pura mengambil makanan. Namun perusahaan memburu mereka dengan imbalan USD 20.000 bagi siapa saja yang menangkap.

Mereka akhirnya mendapat perlindungan setelah berkoordinasi dengan Anggota DPR RI asal Jambi, Rocky Candra. Melalui jalur diplomasi bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dan KBRI Kamboja, korban difasilitasi dengan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) hingga bisa dipulangkan.

Rocky Candra menyebut penyelamatan ini bukti negara hadir bagi warganya. Ia menegaskan kembali pesan Presiden Prabowo Subianto yang pernah disampaikannya.

“Kalau tidak bisa membantu banyak orang, bantulah beberapa orang. Kalau tidak bisa bantu beberapa orang, bantulah satu orang,” kata Rocky.

Ia juga mengingatkan warga Jambi agar tidak mudah tergiur tawaran kerja di luar negeri tanpa jalur resmi.

“Ikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku demi keselamatan nyawa,” ujarnya.

Setibanya di Jakarta, empat korban asal Jambi ditampung sementara di kediaman Rocky sebelum dipulangkan ke Jambi. Sementara empat warga Kalimantan Barat dibawa ke shelter BP2MI untuk beristirahat sebelum kembali ke daerah asal.

“Kebaikan dan pertolongan kepada kami ini bukti hadirnya negara terhadap nasib anak bangsa, khususnya pekerja migran Indonesia,” tutur Fastika.

Simak Juga: Sambut HUT ke-80 RI, Gerindra Salatiga Bagikan 8.000 Bendera Merah Putih

Related Articles

Bimata