
BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri peringatan Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan utama dalam menentukan arah pembangunan nasional demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
“Pasal 33 kalau kita simak, sebetulnya sederhana tapi menggariskan apa yang akan mengamankan dan menyelamatkan negara,” ujar Presiden Prabowo di hadapan ribuan kader PKB dan undangan yang hadir.
Ia menegaskan bahwa esensi dari negara bukan sekadar proses demokrasi, tetapi terletak pada keberhasilannya mensejahterakan rakyat.
Menurut Prabowo, tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kalau rakyat lapar, tidak punya rumah layak, anak-anak stunting, dan kesulitan mencari pekerjaan—itu bukan tujuan dari negara,” tegasnya.
Presiden juga menyinggung soal pentingnya demokrasi, namun menekankan bahwa demokrasi tidak boleh berhenti pada aspek formal dan normatif saja.
“Demokrasi penting, tapi kalau rakyat masih hidup dalam kemiskinan, maka kita belum berhasil menjalankan amanat konstitusi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa Pasal 33 merupakan pelaksanaan konkret dari semangat keadilan sosial dalam konstitusi.
Keadilan sosial, menurutnya, harus diwujudkan dalam sistem ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil dan tidak menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Ia pun mengkritik paham neoliberal yang menurutnya tidak relevan dengan kondisi Indonesia.
“Di mashab neoliberal, segelintir orang boleh kaya, katanya kekayaan akan menetes ke bawah. Tapi kenyataannya menetesnya lama banget,” tegasnya.
Dalam Pasal 33 ayat 1 disebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Prabowo menilai prinsip ini sangat relevan untuk Indonesia yang memiliki budaya gotong royong dan solidaritas tinggi. “Bangsa ini harus saling memperlakukan satu sama lain sebagai keluarga besar,” tambahnya.
Acara peringatan Harlah ke-27 PKB itu menjadi panggung penting untuk menyampaikan pesan kenegaraan Presiden Prabowo bahwa pembangunan Indonesia harus berpijak pada nilai-nilai dasar konstitusi dan keberpihakan nyata kepada rakyat.
Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu membangun masa depan yang lebih adil dan sejahtera.




