
BIMATA.ID, Tangsel – Kemacetan lalu lintas menjadi pemandangan rutin setiap hari Sabtu di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. Kepadatan kendaraan kerap terjadi sejak siang hingga malam hari, terutama di ruas jalan utama seperti Bintaro Utama sektor 7, Jalan Boulevard Bintaro Jaya, dan sekitar kawasan CBD Bintaro. Fenomena ini disebabkan oleh tingginya minat masyarakat untuk menghabiskan akhir pekan di pusat kuliner, kafe, dan pusat perbelanjaan yang menjamur di wilayah tersebut.
Salah satu warga Bintaro, Rifo (32), mengungkapkan bahwa setiap akhir pekan, jalanan di sekitar tempat tinggalnya berubah drastis.
“Kalau hari Sabtu siang ke malam, macetnya luar biasa. Apalagi di sekitar Bintaro Xchange, banyak orang dari luar daerah juga datang. Restoran dan kafe selalu penuh, parkiran juga sampai antre,” ujar Rifo saat ditemui pada Sabtu (21/6).
Ia menambahkan, kemacetan tidak hanya berasal dari volume kendaraan pribadi, tetapi juga dari banyaknya ojek online dan kendaraan yang berhenti sembarangan di depan kafe atau restoran. Hal ini mempersempit ruas jalan dan memperparah kondisi lalu lintas.
“Kadang orang-orang berhenti seenaknya buat ambil pesanan atau jemput. Itu bikin jalan makin sempit. Belum lagi kalau ada yang parkir di bahu jalan,” lanjut Rifo.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Pendidikan Berkualitas Dunia sebagai Kunci Kemandirian Nasional
Fenomena ini bukan tanpa sebab. Dalam beberapa tahun terakhir, Bintaro berkembang pesat menjadi salah satu destinasi favorit warga Jabodetabek untuk mencari tempat makan dan hiburan dengan suasana yang lebih tenang dibanding Jakarta. Keberadaan pusat perbelanjaan seperti Bintaro Xchange Mall, tempat makan hits di Sektor 9, hingga kafe-kafe estetik di sepanjang jalan Bintaro Utama menjadikan kawasan ini magnet bagi pengunjung, terutama pada akhir pekan.
Namun, kondisi ini turut memunculkan kekhawatiran soal kapasitas infrastruktur jalan yang belum memadai. Beberapa pengamat transportasi lokal menilai perlu adanya regulasi parkir dan peningkatan fasilitas umum seperti lahan parkir terpadu atau jalur khusus kendaraan umum.
Sementara itu, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas Perhubungan Tangerang Selatan terkait penanganan khusus atas kemacetan rutin di Bintaro setiap akhir pekan. Warga pun berharap ada langkah konkret agar kawasan yang seharusnya nyaman ini tidak justru menjadi titik stres baru akibat kemacetan yang terus-menerus terjadi.
“Kita sih senang Bintaro makin ramai dan hidup, tapi harus diimbangi juga sama pengaturan lalu lintas yang lebih baik. Jangan sampai jadi Jakarta kedua,” tutup Rifo.
Simak Juga: Aksi Nyata Gerindra untuk Rakyat: Pengobatan Gratis Hadirkan Harapan di Tengah Kesulitan




