Lindungi Anak dari DBD, Ini 5 Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan di Rumah

BIMATA.ID – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang masih sering menyerang anak-anak di Indonesia. Dengan gejala yang bisa berkembang cepat dan dampak serius seperti dehidrasi berat, perdarahan, hingga syok, DBD membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal pencegahan.
Kabar baiknya, banyak upaya yang bisa dilakukan dari rumah untuk melindungi anak Anda.
Berikut lima langkah pencegahan DBD yang bisa Anda terapkan di lingkungan rumah, termasuk dengan mempertimbangkan
Vaksin DBD sebagai perlindungan tambahan.
1. Menghilangkan Sarang Nyamuk
Langkah paling dasar dalam mencegah DBD adalah mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penularan. Nyamuk ini suka bertelur di air bersih yang tergenang, seperti dalam pot tanaman, ember, dan tempat penampungan air yang terbuka.
Bersihkan dan keringkan tempat-tempat tersebut secara berkala. Tutup rapat wadah penyimpanan air dan buang barang bekas yang bisa menampung air hujan. Upaya sederhana ini dapat memutus siklus hidup nyamuk sebelum berkembang biak.
2. Lindungi Kulit Anak dari Gigitan Nyamuk
Nyamuk Aedes aktif menggigit pada pagi dan sore hari. Untuk mengurangi risiko gigitan, kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang pada anak, terutama saat bermain di luar rumah. Selain itu, penggunaan losion antinyamuk juga dapat membantu memberikan perlindungan tambahan, khususnya di area tubuh yang tidak tertutup pakaian.
Menjaga lingkungan tetap terang dan bersih juga dapat mengurangi tempat persembunyian nyamuk di dalam rumah.
3. Gunakan Kelambu dan Perangkap Nyamuk
Kelambu masih menjadi salah satu perlindungan paling efektif saat anak tidur, terutama di siang hari. Selain itu, penggunaan kawat nyamuk di jendela dan ventilasi rumah juga membantu mencegah nyamuk masuk dari luar.
Beberapa rumah tangga juga memilih menggunakan lampu atau perangkap nyamuk sebagai upaya tambahan, meskipun efektivitasnya bisa bervariasi tergantung kondisi lingkungan.
4. Pertimbangkan Vaksin DBD sebagai Perlindungan Tambahan
Selain upaya menghindari gigitan nyamuk, kini sudah tersedia vaksin DBD sebagai perlindungan tambahan terhadap virus dengue. Vaksin ini telah melalui uji klinis dan mulai digunakan di berbagai negara endemik, termasuk Indonesia.
Pemberian vaksin DBD ditujukan untuk anak dan remaja dalam kelompok usia tertentu, tergantung jenis vaksin dan rekomendasi medis yang berlaku. Meski bukan pengganti metode pencegahan lingkungan, vaksin ini memberikan perlindungan biologis dari dalam tubuh dan dapat menurunkan risiko gejala berat jika terinfeksi.
5. Waspadai Gejala Awal dan Bertindak Cepat
Pencegahan juga mencakup kesiagaan orang tua dalam mengenali gejala awal DBD. Beberapa gejala umum meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, dan munculnya ruam kulit. Pada kasus yang lebih berat, bisa muncul gejala seperti nyeri perut hebat, muntah terus-menerus, atau perdarahan ringan dari gusi dan hidung.
Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan jika gejala tersebut muncul. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
6. Konsumsi Makanan Penunjang Daya Tahan Tubuh
Makanan bergizi berperan penting dalam membangun sistem imun anak agar lebih kuat melawan infeksi, termasuk infeksi virus dengue. Pastikan anak mendapat asupan yang cukup dari:
Buah-buahan tinggi vitamin C, seperti jeruk, kiwi, dan jambu biji, yang membantu meningkatkan produksi sel imun.
Sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli, sebagai sumber zat besi dan antioksidan alami.
Protein sehat dari telur, ikan, dan ayam, penting untuk regenerasi sel tubuh.
Air putih untuk menjaga hidrasi, terutama saat cuaca panas dan lembap.
Mengatur pola makan sehat ini dapat memperkuat pertahanan tubuh anak secara menyeluruh dan mendukung keberhasilan upaya pencegahan lainnya.
Konsultasi Kesehatan Lebih Praktis Lewat Halodoc!
Melindungi anak dari DBD membutuhkan pendekatan menyeluruh: menjaga kebersihan lingkungan, mencegah gigitan nyamuk, serta mempertimbangkan perlindungan tambahan melalui vaksin DBD.
Jika Anda ingin tahu apakah vaksin ini cocok untuk anak Anda, atau ingin berkonsultasi lebih lanjut seputar pencegahan DBD, Anda bisa melakukannya dengan mudah lewat aplikasi Halodoc.
Di Halodoc, Anda dapat mengajukan pertanyaan langsung kepada dokter anak, memesan layanan vaksinasi ke rumah, dan memperoleh pengingat jadwal imunisasi agar tidak terlewat. Semua bisa diakses dari rumah, tanpa antre atau menunggu lama di fasilitas kesehatan.
Referensi
World Health Organization. (2023). Dengue and severe dengue – fact sheet. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
Centers for Disease Control and Prevention. (2024). About a Dengue Vaccine. Retrieved from https://www.cdc.gov/dengue/vaccine/index.html
Centers for Disease Control and Prevention. (2024). Dengue Vaccine VIS. Retrieved from https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/current-vis/dengue.html
World Health Organization. (2024). Dengue vaccines: Q‑denga (TAK‑003). Retrieved from https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/dengue-vaccines
(***)




