
BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan adanya kekuatan besar yang tidak menginginkan Indonesia menjadi negara yang kuat dan mandiri.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya pada Kongres IV organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (TIDAR), yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Prabowo menyebut bahwa kekuatan asing ini terus berupaya untuk melemahkan Indonesia dan mencuri kekayaan alam bangsa.
Ia menegaskan bahwa upaya-upaya tersebut sudah berlangsung sejak zaman Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
“Mereka tidak ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri,” kata Presiden Prabowo.
“Mereka selalu ingin mencuri dan merampok kekayaan bangsa kita,” sambungnya.
Menurut Prabowo, kekuatan asing tersebut menggunakan berbagai cara untuk merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia.
Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan menyogok aparat penegak hukum dan membeli pejabat di berbagai lembaga negara.
“Mereka ingin merusak sendi kehidupan kita, mereka mau menyogok hakim-hakim kita, membeli pejabat-pejabat kita di semua eselon, di semua institusi,” tegasnya.
Sebagai Presiden, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjalankan konstitusi dengan sungguh-sungguh dan melindungi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Ia mengatakan tidak akan membiarkan pihak-pihak tertentu mempermainkan negara demi kepentingan pribadi atau kelompok.
Ia juga menekankan bahwa pengelolaan kekayaan negara harus dilakukan secara bijak dan adil, demi kemakmuran seluruh rakyat, bukan hanya segelintir elite.
“Negara harus hadir untuk semua, bukan hanya untuk kelompok tertentu,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Prabowo menyatakan tidak akan segan-segan memberikan hukuman tegas terhadap siapa pun yang terbukti merugikan negara.
“Kalau ada yang bermain-main dengan kekayaan negara, merugikan rakyat, kita akan tindak tegas,” tandasnya.



