
BIMATA.ID, Padang – Wakil Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Helvi Moraza, menyuarakan pentingnya mendorong lahirnya generasi wirausaha muda yang mandiri dan berbasis pada kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK). Ia menilai, dukungan terhadap inovasi merupakan fondasi utama dalam menciptakan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya pada kegiatan Entrepreneur Hub Terpadu Sumatera Barat di Universitas Andalas, Padang, Rabu (14/5), Helvi menyebut ajang ini sangat relevan untuk membangun lingkungan yang mendukung percepatan tumbuhnya wirausaha muda.
“Mahasiswa bukan hanya calon sarjana, tapi juga calon pelaku ekonomi. Dan Entrepreneur Hub ini hadir untuk mempertemukan semua potensi itu dalam satu ekosistem yang saling menyokong,” kata Wamen UMKM Helvi Moraza.
Ia menambahkan, kolaborasi antara Universitas Andalas dan Kementerian UMKM lewat riset dan inkubasi menjadi jembatan penting dalam mengintegrasikan pengetahuan, teknologi, dan praktik bisnis. Salah satu peran strategis dari kerja sama ini adalah membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk UMKM.
“Dalam hal ini digitalisasi adalah keharusan yang kita tempuh sebagai alat untuk memperluas jejak usaha dari pasar lokal ke tingkat global,” ujarnya menegaskan.
Lebih jauh, Helvi juga menyoroti potensi komoditas daerah seperti gambir dari Sumatera Barat. Menurutnya, dukungan IPTEK dan peran aktif universitas bisa memberikan nilai tambah signifikan terhadap komoditas tersebut.
“Kami percaya, dengan riset, teknologi, dan ekosistem wirausaha yang mendukung, gambir bisa menjadi komoditas unggulan nasional yang menyejahterakan petani dan memimpin pasar global produk herbal alami. Nilai tambah dari hilirisasi bisa meningkat hingga 5–10 kali lipat,” jelas Helvi.
Baca Juga: Presiden Prabowo Jamu PM Australia dalam Jamuan Resmi Penuh Kehangatan
Data dari Balitbangtan dan Kementerian Pertanian menunjukkan, sekitar 80 hingga 90 persen gambir nasional diproduksi di Sumatera Barat, terutama di wilayah Lima Puluh Kota, Agam, dan Pasaman. Pada tahun 2023, ekspor gambir Indonesia tercatat sebesar 39 juta dolar AS, dan Sumatera Barat menyumbang lebih dari 85 persen dari total ekspor tersebut.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dari Kementerian UMKM dalam mengembangkan potensi kewirausahaan di lingkungan kampus.
“Tentu kami akan berupaya terus dalam rangka meningkatkan jumlah pengusaha dari kampus. Dan dengan dukungan dari Kementerian UMKM, kami merasa sangat terbantu, ini tentu akan memberikan dampak yang lebih luas,” kata Efa Yonnedi.
Ia juga menjelaskan bahwa pihak universitas telah merintis pengembangan Saint Techno Park yang dilengkapi dengan pusat inkubasi usaha. Upaya ini dilengkapi dengan kurikulum kewirausahaan yang membekali mahasiswa agar siap menjadi pengusaha setelah lulus.
“Melalui Saint Techno Park kita mencoba melakukan riset untuk keperluan hilirisasi di sektor komersial. Hal ini juga kami perkuat dengan adanya mata kuliah kewirausahaan, dimana nantinya mahasiswa yang lulus sudah memiliki jiwa wirausaha,” jelasnya.
Simak Juga: Legislator Gerindra Dorong RUU Pengelolaan Ruang Udara Rampung




