BeritaNasionalPolitik

Sinergi Kemenkop dan Syarikat Islam Dorong Koperasi Tangguh di Desa

BIMATA.ID, Surabaya – Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, mengungkapkan bahwa sejarah koperasi di Indonesia tak lepas dari pengaruh gerakan Syarikat Dagang Islam. Menurutnya, nilai-nilai yang dijunjung dalam Syarikat Islam—seperti kebermanfaatan, keadilan, dan persaudaraan—telah menginspirasi gerakan koperasi di Indonesia. “Gerakan Syarikat Islam itu sangat mewarnai gerakan koperasi di Indonesia, oleh karena itu semangatnya tidak bisa dipisahkan dengan koperasi,” ujar Ferry dalam acara Halal Bihalal 1446 H DPW Syarikat Islam Provinsi Jawa Timur di Surabaya pada Minggu (27/4).

Ferry juga mengajak Syarikat Dagang Islam untuk mempererat kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dalam pemberdayaan koperasi di Indonesia. Ia menekankan pentingnya koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi, atau yang ia sebut sebagai dakwah ekonomi. “Kita akan bangun kembali koperasi sebagai bandar usaha yang berwibawa, bisa bersaing dengan bandar usaha milik negara, swasta, dan lainnya,” tambahnya.

Dalam pemaparannya, Ferry menjelaskan bahwa para saudagar dan pedagang anggota Syarikat Islam telah bergotong-royong mendirikan koperasi, yang mengedepankan prinsip ekonomi kolektif sesuai dengan asas syariah. Model ekonomi koperasi ini dianggap sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Syarikat Islam, yang menekankan kebersamaan dalam usaha ekonomi.

Baca Juga: Mensesneg Ungkap Arahan Prabowo soal Seleksi SMA Taruna Nusantara: Harus Bersih, Tidak Ada Titipan

Ferry kemudian mengungkapkan program strategis Presiden Prabowo Subianto, yaitu pembentukan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di desa dan memastikan bahwa koperasi dapat menjadi alat perjuangan untuk kesejahteraan masyarakat desa. “Melalui program itu, semua dimiliki negara, baik pembiayaan maupun fasilitasnya,” kata Ferry.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Syarikat Islam Jawa Timur, Achmad Subagio, menyambut baik kolaborasi dengan Kemenkop. Ia juga menyoroti relevansi Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional, yang memberi peluang bagi koperasi, khususnya di sektor garam. “Pembentukan koperasi harus segera kita lakukan dan bisnis modelnya harus segera dibuat. Tahun ini koperasi harus sudah klop,” ungkap Subagio.

Simak Juga: Langkah Strategis Indonesia di Panggung BRICS: Menlu Sugiono Hadir di Brasil

Related Articles

Bimata