
BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono menekankan pentingnya sinergi lintas Kementerian dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.
“Tugas dari Kemensos adalah penghapusan kemiskinan ekstrem dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya saat menghadiri Rapat Koordinasi Satu Data Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah di Jakarta, pada Rabu (24/04/2025).
Diketahui, Rapat ini menjadi forum penting untuk menyatukan persepsi soal data perumahan.
Baca juga: Presiden Prabowo Bangga Indonesia Kini Mampu Ekspor Pangan ke Negara Lain
Ditempat yang sama, Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah dalam kesempatan ini mengatakan perbedaan data sering menjadi penghambat realisasi program.
“Kami mendapatkan beberapa banyak data yang berubah-ubah dan kita harus memutuskan data yang sebenarnya itu seperti apa. Sehingga nanti begitu melihat data yang sama, kita bisa menciptakan program yang sama,” kata Fahri Hamzah.
Kemudian, dalam rapat ini, Agus Jabo menyampaikan, bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) pada dasarnya bukan kementerian teknis pembangunan, melainkan fokus pada penghapusan kemiskinan ekstrem. Namun, banyaknya permintaan dari masyarakat membuat Kemensos turut terlibat dalam program renovasi rumah dan sanitasi.
Lihat juga: Andre Rosiade: Enam Bulan Pemerintahan Presiden Prabowo Berhasil Capai Swasembada Pangan
Menurutnya, sejak beberapa tahun terakhir Kemensos telah memiliki program Rumah Layak Huni, namun kuotanya sangat terbatas.
“Jadi kita kemarin-kemarin ini punya program untuk membangun rumah layak huni, basisnya adalah rehabilitasi, tahun 2025 kuotanya 1.500. Padahal kebutuhan lebih banyak lagi,” jelasnya.
Dalam skema yang sedang berjalan, Kemensos lebih fokus pada pembangunan atau revitalisasi rumah di kawasan miskin. Agus Jabo menyebut banyak warga miskin yang masih tinggal di rumah tidak layak huni.
Simak juga: Legislator Gerindra Serap Aspirasi Warga Blitar-Tulungagung, Paparkan Capaian Pemerintahan Prabowo-Gibran
“Ini yang menjadi program pertama kita, yaitu melakukan pembangunan ataupun revitalisasi terhadap sanitasi-sanitasi yang belum beres di masyarakat miskin,” kata Agus Jabo.
Berdasarkan laporan yang diterima, pada saat ini progres pembangunannya telah mencapai 95 persen. Terdapat 93 unit rumah yang dibangun di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur. Kemensos menargetkan seluruh rangkaian program selesai maksimal pada 1 Juni 2025. Adapun total anggaran yang dikucurkan mencapai Rp9,3 miliar.
“Karena orang tahu urusan orang miskin ke Kemensos, akhirnya lari ke Kemensos semua, maka perlu urusan perumahan ini dibagi-bagi,” ujarnya.
Selengkapnya: Prabowo Apresiasi Inisiasi Ustadz Adi Hidayat Buat Gerakan Indonesia Menanam
Sehingga, dengan adanya rapat koordinasi ini menjadi momentum penting untuk mensinergikan program-program antar kementerian. Ia berharap rumah layak huni menjadi salah satu pilar utama dalam strategi pengentasan kemiskinan ekstrem sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Sebagai informasi, dalam Rapat Koordinasi Satu Data Perumahan dan Kawasan Permukiman turut dihadiri Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Wakil Kepala BPS Sonny Harry Budiutomo Harmadi, dan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.




