
BIMATA.ID, Jakarta – Di tengah berbagai perdebatan soal Makan Bergizi Gratis (MBG), ada yang kini semakin tak terbantahkan: Respon rakyat membuktikan MBG adalah kampanye politik terkuat Calon Presiden Prabowo di Pilpres 2024, dan sekarang respon rakyat juga membuktikan MBG telah menjadi program politik terkuat Presiden Prabowo.
Dalam waktu yang singkat, hanya dalam 6 bulan, MBG telah menjangkau lebih dari 3 juta anak, ibu hamil dan ibu menyusui di seluruh Indonesia – dan akan segera menjangkau lebih dari 82 juta penerima manfaat di akhir tahun 2025.
Dampak politik MBG juga tidak main-main: Approval rating Presiden Prabowo melonjak, bahkan menjadi yang tertinggi di antara semua Presiden Indonesia sepanjang sejarah, dan di antara semua kepala negara dan pemerintahan negara-negara G20 saat ini.
Dengan tingkat approval rating mencapai 81 hingga 88 persen, approval rating Presiden Prabowo kini melampaui approval rating Donald Trump di Amerika Serikat, Narendra Modi di India, hingga pemimpin negara-negara Eropa.
Popularitas Prabowo tidak ditopang oleh proyek mercusuar bernilai triliunan, melainkan oleh sesuatu yang jauh lebih sederhana dan menyentuh: Sepiring makan siang untuk anak-anak sekolah.
Bagi belasan calon lawan politik Prabowo di Pilpres 2029 yang bersiap memanfaatkan keputusan MK akan 0% Presidential threshold, keberhasilan MBG adalah tantangan serius. Jika MBG berhasil dan berjalan masif selama lima tahun ke depan, maka hampir mustahil ada tokoh politik yang mampu menandingi elektabilitas Prabowo.
Lihat juga: Presiden Prabowo Ingin Setiap Koperasi Merah Putih di Desa Miliki Truk untuk Angkut Hasil Tani
Ditambah lagi, belajar dari pengalaman negara lain yang sudah menerapkan MBG, satu kenyataan politik juga akan muncul akibat pelaksanaan MBG di Indonesia: Jika pelaksanaan MBG sukses, tidak akan ada calon Presiden yang berani secara terbuka menentang MBG. Risiko politiknya terlalu besar. Padahal citra MBG dan Presiden Prabowo tidak bisa dilepaskan.
Rakyat, terutama keluarga miskin yang terbantu langsung MBG, tentu tidak akan tinggal diam jika ada pihak yang hendak menghentikan MBG.
Jika ada yang menghembuskan isu “MBG bisa dihentikan jika Prabowo tidak menang”, Pilpres 2029 bisa bertransformasi menjadi referendum nasional — bukan sekadar memilih Presiden, tetapi menentukan apakah MBG akan berlanjut atau dihentikan.
Simak juga: Prabowo Apresiasi Inisiasi Ustadz Adi Hidayat Buat Gerakan Indonesia Menanam
Ini menempatkan semua penantang politik Prabowo dalam posisi sulit. Jika mereka ingin punya kans menang, mereka harus berupaya dari sekarang sekuat tenaga agar MBG gagal – atau setidaknya dinilai gagal.
Jika MBG dicitrakan berjalan sukses, hampir tidak mungkin siapapun bisa menyaingi kekuatan politik Prabowo dan dukungan rakyat yang ia bangun lewat satu piring nasi, sayur, dan lauk bergizi.
Semakin sukses MBG, semakin tak tertandingi Prabowo. Maka tidak heran sekarang para calon lawan politik Prabowo gencar mengatakan, “makan bergizi gratis harus gagal”. Akun pencitraan MBG seperti @menumbg di Instagram jadi mimpi buruk para calon lawan politik Prabowo.
Selengkapnya: BGN Tak Pilih Kasih, Pendukung Prabowo, Anies, Ganjar Semua Bisa Jadi Pelaksana MBG




