BeritaPolitikRegional

Wamenag: Indonesia Cerah di Era Prabowo, Ketahanan Sosial Budaya Jadi Fokus

BIMATA.ID, Bandung – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i menyampaikan optimisme terhadap masa depan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Ia menyebut cuaca cerah di Bandung menjadi simbol awal yang baik bagi arah bangsa ke depan.

“Cuaca cerah hari ini menyambut kita di Bandung. Mungkin ini pertanda bahwa masa depan Indonesia juga akan cerah,” kata Wamenag saat menjadi pembicara Studium Generale bertema “Mewujudkan Ketahanan Nasional: Sinergi Generasi Muda dalam Mendukung Visi Indonesia Emas 2045” di ITB.

Dalam forum tersebut, Wamenag mengutip data Labkurtannas Lemhannas RI yang menunjukkan indeks ketahanan nasional Indonesia berada di angka 2,87 atau kategori cukup tangguh.

Dari delapan aspek utama (asta gatra), ketahanan demografi mendapat nilai tertinggi 3,20, sementara aspek sosial budaya hanya mencatat skor 2,55.

“Ketahanan sosial budaya adalah fondasi persatuan bangsa. Ini menjadi syarat penting dalam memperkuat capaian ekonomi, politik, hingga pertahanan negara,” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan mahasiswa soal rendahnya skor ketahanan sosial budaya, Wamenag menjelaskan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan pembentukan Kementerian Kebudayaan sebagai langkah strategis.

Kementerian ini akan berfungsi untuk memperkuat jati diri bangsa dan memperluas jangkauan program sosial-kebudayaan.

“Ketahanan sosial budaya dibangun dari kesadaran akan siapa kita sebagai bangsa. Karena itu, Kementerian Kebudayaan menjadi pijakan awal untuk menjaga persatuan dan keberagaman,” ujarnya menegaskan.

Romo Syafi’i juga mengajak generasi muda untuk memperkuat ketahanan nasional melalui pemahaman sejarah, konstitusi, serta penghayatan nilai-nilai Pancasila.

Ia mengingatkan agar tidak terjebak dalam doktrin kolonial seperti divide et impera dan tetap solid dalam menjaga arah perjuangan bangsa.

Salah satu poin penting dalam paparannya adalah penerapan Ekonomi Pancasila sebagai implementasi Pasal 33 UUD 1945.

Ia menilai, program makan bergizi gratis dan sekolah rakyat yang diusung Prabowo-Gibran mencerminkan prinsip keadilan sosial yang harus diwujudkan negara untuk melindungi kelompok paling rentan.

Related Articles

Bimata