
BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meyakini bahwa visi Indonesia Emas 2045 sangat mungkin tercapai.
Menurutnya, masa depan persaingan antarnegara tidak lagi hanya berfokus pada aspek militer, melainkan lebih kepada kekuatan ekonomi.
“Kalau bicara ekonomi, maka yang paling utama adalah kemampuan produksi. Siapa yang bisa memproduksi paling masif dan membanjiri dunia, maka dia akan menjadi pemenang hegemoni. Dia akan menjadi pemain dominan,” kata Tito, Jum’at (14/03/2023).
Tito menjelaskan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara dominan dalam persaingan global jika mampu memenuhi tiga syarat utama, yaitu memiliki jumlah angkatan kerja yang besar, wilayah yang luas, serta sumber daya alam yang melimpah.
“Kita memiliki keunggulan karena memiliki bonus demografi. Jadi, kurang lebih 68,7 persen itu usianya berkisar antara 15 sampai 60 tahun,” jelasnya.
Namun, ia menekankan bahwa jumlah angkatan kerja yang besar saja tidak cukup.
Sumber daya manusia (SDM) harus produktif, terampil, unggul, dan sehat agar benar-benar menjadi kekuatan bagi negara.
Jika tidak, hal itu justru akan menjadi beban yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, termasuk kriminalitas.
Selain itu, Tito menyoroti luasnya wilayah Indonesia yang setara dengan seluruh daratan Eropa atau Amerika Serikat.
Ditambah lagi, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah sebagai bahan baku produksi.
Dengan semua faktor tersebut, Tito optimistis bahwa visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud.
Menurutnya, jika potensi ini dimanfaatkan dengan baik, Indonesia berpeluang menjadi negara maju dan dominan di tingkat global.