BeritaEkonomiNasionalPolitik

Bank Emas Diresmikan, Kawendra: Momentum Menyempurnakan Ekosistem Emas Tanah Air

BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan bank emas pertama di Indonesia sebagai upaya mengoptimalkan ekosistem emas nasional. Keberadaan bank emas ini diharapkan mampu meningkatkan produksi emas dalam negeri yang selama ini dinilai belum dikelola secara maksimal.

Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam industri emas. Namun, rendahnya produksi emas batangan nasional menunjukkan bahwa ekosistemnya belum berjalan optimal.

“Produksi emas batangan kita masih sekitar 78 ton, sementara cadangan emas kita berada di peringkat keenam dunia. Artinya, ada kesenjangan besar yang perlu kita perbaiki. Dengan adanya bank emas, ekosistem emas kita diharapkan menjadi lebih kuat dan lebih optimal,” ujar Kawendra, Kamis (27/2/25).

Baca juga: Momen Kompak Prabowo, Jokowi dan SBY Nyanyi Bareng dengan Seragam Loreng di Akmil

Ia menambahkan bahwa bank emas ini bisa menjadi langkah strategis dalam mendorong perekonomian nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap pengolahan emas di luar negeri. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang mendorong Indonesia sebagai bangsa yang mandiri.

“Mudah-mudahan dengan adanya bank emas ini, ekosistem emas kita menjadi jauh lebih optimal dan tentu akan mendorong perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Kita punya sumber dayanya di dalam negeri, lalu kenapa tidak kita optimalkan di dalam negeri? Jangan malah kita lempar produksinya ke luar negeri. Dengan hadirnya bank emas, yang kita dorong adalah produksi emas dalam negeri,” tutur Kawendra.

Lebih lanjut, Komisi VI DPR RI juga akan mengupayakan sinergi antara PT Aneka Tambang (Antam) dan PT Freeport Indonesia guna mengoptimalkan pengolahan serta distribusi emas nasional.

Lihat juga:  Presiden Prabowo Pimpin Jamuan Makan Malam dengan Kepala Daerah dan Taruna Akmil

Menurut Kawendra, kerja sama ini penting untuk menambah nilai emas yang diproduksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap produk tambang impor.

“Kuncinya adalah kolaborasi. Jika industri emas dalam negeri bisa terintegrasi dengan baik, maka kita tidak hanya memperkuat ekonomi nasional, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global,” pungkas Kawendra.

Related Articles

Bimata