BeritaNasionalPertanian

Sudaryono: Komitmen Presiden Prabowo Tingkatkan Kesejahteraan Petani Lewat Pembelian Gabah Sesuai HPP

BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan, pembelian gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) adalah bagian dari komitmen Presiden RI, Prabowo Subianto dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

Menurutnya langkah ini merupakan salah satu upaya untuk mempercepat swasembada pangan di Indonesia.

“Saya kira swasembada ini komitmen yang meyakinkan dari Bapak Presiden kita, bahwa programnya sudah jelas, visinya juga sudah jelas tinggal pelaksanaannya saja yang harus kita jaga,” kata Sudaryono dalam rapat maraton swasembada di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Minggu (09/02/2025).

Baca juga: Terkesan Dengan Program Kesehatan Gratis Presiden Prabowo, Warga: Sangat Berkesan Menolong Rakyat Kecil

Diketahui, pemerintah telah menetapkan HPP gabah untuk masa panen raya 2025 sebesar Rp6.500 per kilogram. Keputusan ini mulai berlaku sejak 15 Januari 2025, yang mencakup pembelian baik oleh pemerintah maupun penggilingan swasta di seluruh Indonesia.

Kemudian, dalam rapat tersebut, Sudaryono menekankan, pentingnya serapan gabah yang sesuai dengan HPP oleh Bulog. Hal ini untuk memastikan bahwa stok pangan nasional tetap tercukupi dan tidak ada kekurangan yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan. Selain itu, pembelian gabah dengan harga HPP diharapkan dapat meningkatkan nilai tukar petani (NTP), yang merupakan indikator kesejahteraan petani Indonesia.

Mengenai hal tersebut, swasembada pangan adalah prioritas utama bagi Presiden Prabowo Subianto. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan Bulog untuk menyerap hingga 3 juta ton gabah sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.

Lihat juga: Prabowo Ingatkan Pers Indonesia Waspadai Penyebaran Hoaks dan Jaga Integritas

“Artinya stok nasional harus cukup dan petaninya juga wajib sejahtera. Oleh karena itu Presiden sudah memutuskan HPP-nya Rp6.500 dan Bulog ditargetkan 3 juta ton,” tegasnya.

Sebagai informasi, pemerintah berharap dengan adanya kebijakan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani secara perlahan, namun pasti. Dengan menjaga harga gabah yang menguntungkan petani, Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan yang selama ini cukup besar.

“Tujuannya adalah harga pembelian gabah di tingkat petani bisa kita jaga sehingga NTP juga meningkat. Jadi negara hadir langsung bersentuhan dengan petani,” pungkasnya.

Simak juga: Prabowo: Pers yang Profesional dan Berintegritas adalah Aset Bangsa

Related Articles

Bimata